Jemaah Aboge yang tersebar di 7 desa di 4 Kecamatan Probolinggo menggelar Salat Idul Fitri 1443 Hijriyah. Setelah menjalankan Salat Id Jemaah Aboge yang berlebaran hari ini saling bermaaf-maafan dan makan bersama.
Salah satu Jemaah Aboge yang menunaikan Salat Idul Fitri berada di Dusun Wuluhan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Probolinggo. Kumandang takbir begitu syahdu terdengar dari Musala Al-Barokah.
Warga dusun datang ke musala sambil membawa makanan. Makanan itu lantas diberikan kepada tokoh Aboge kemudian dikumpulkan di tempat tertentu. Kemudian mereka menjalankan Salat Id.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah salat, Jemaah Aboge di Dusun Wuluhan itu saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Suasana silaturahmi itu terasa begitu hangat.
![]() |
Seiring aktivitas serupa halalbihalal itu, makanan yang dibawa oleh warga dibuka untuk dimakan bersama-sama di musala terutama oleh para jemaah laki-laki. Keakraban pun semakin terasa.
Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Jemaah Aboge ini selisih 2 hari dengan ketetapan pemerintah karena mereka mengacu pada Kitab Mujarobat atau kitab Jawa Kuno.
Dengan kitab itu, bahkan hari keagamaan tahun depan sudah diketahui oleh Jemaah Aboge. Untuk penetapan 1 Syawal atau Waljiro (1 Syawal Siji Loro) kali ini jatuh pada hari Rabu Kliwon.
Kiai Buri Bariyah, tokoh agama Jemaah Aboge menjelaskan, penetapan lebaran menggunakan Kitab Mujarobat itu sudah berlangsung turun-temurun dari nenek moyang.
"Hanya waktu dan hari yang berbeda, tapi bacaan dan Doa Salat Id sama dengan Islam pada umumnya" jelas Kiai Buri Bariyah, Rabu (4/5/2022).
(dpe/dte)