Tips Tetap Fit-Tak Dehidrasi Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Tips Tetap Fit-Tak Dehidrasi Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 28 Apr 2022 07:43 WIB
Aturan Mudik 2022, Boleh Tidak Tes COVID-19, Asal..
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Surabaya -

Mudik lebaran kerap dilakukan berbarengan dengan puasa. Untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit meski berpuasa, ada tips-tips jitu untuk dilakukan.

Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (KFR) RSU dr Soetomo, Dr dr Meisy Andriana SpKFR (K) menyarankan beberapa hal agar puasa tak batal dan tetap fit saat mudik. Dia menyebut paling penting adalah mencukupi cairan dalam tubuh, agar saat perjalanan tidak dehidrasi atau haus.

"Perjalanan kondisi pagi dan siang, cukup istirahat malam hari. Untuk mencegah panas dehidrasi siang, minum 2-3 liter per hari dibagi saat buka puasa, tarawih, sebelum tidur dan sahur. Menghindari minum teh atau kopi, karena bisa sering kencing, karena kekurangan cairan," kata dr Meisy saat ditemui detikJatim di ruangannya, Rabu (27/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat mudik yang terpenting adalah memastikan fisik dalam kondisi bugar. Tentunya dibarengi dengan mengkonsumsi obat atau vitamin.

Jika di tengah perjalanan merasa lelah atau mengantuk, disarankan segera berhenti di rest area atau masjid dan lainnya. Hal tersebut untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, dan tidak memaksakan fisik.

ADVERTISEMENT

"Mendengarkan musik, ngobrol, tapi hati-hati kalau yang menyetir. Saat berbuka menghindari makan berlebihan, kekenyangan agar berangkat tidak ngantuk. Kalau berangkat malam boleh minum kopi biar ga ngantuk," jelasnya.

Agar tidak merasa mual dan muntah selama perjalanan mudik, pihaknya tidak menyarankan beberapa hal. Seperti bermain HP dan membaca yang bisa membuat pusing dan mual.

"Sering pada kendaraan umum. Menghindarinya jangan terlalu banyak makan asam atau manis. Perlu konsumsi obat-obatan mual atau muntah. Melakukan aktivitas yang mengalihkan mual," katanya.

Untuk pemudik yang menggunakan motor, perlu ekstra perlindungan. Seperti memakai jaket, sarung tangan, masker, kaca mata hingga tidak membawa barang terlalu banyak. Karena pemudik motor lebih banyak terkena debu dan polusi.

"Sebaiknya bajunya nyaman dan menyerap keringat. Pengendara motor perjalanan jauh kan tangannya ngegas, kalau lama-lama bisa kesemutan dan bisa terjadi saraf terjepit, maksimal 3 jam berhenti meregangkan tangan," ujar dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) ini.

Dirinya juga menyarankan melakukan peregangan tubuh saat perjalanan jauh. Dengan menggerakkan leher ke kanan kiri bawah, tangan digerakkan ke atas, bawah dan memutar. Punggung bisa dimiringkan. Peregangan bisa dilakukan setelah 3-4 jam perjalanan. Sebelum benar-benar lelah dan mengantuk, segera berhenti untuk istirahat sejenak.

Tak lupa mengkonsumsi vitamin untuk daya tahan tubuh, seperti vitamin C, B, B1, B6, B12. "Tapi jangan lupa peregangan, terlalu lama duduk punggung, kaki kesemutan. Harus sering meregangkan. Bawalah bekal yang cukup. Hindari bawa barang berharga yang tidak diperlukan," pungkasnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads