Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim berupaya mempersiapkan pelaksanaan mudik Lebaran Tahun 2022 di Jatim agar berjalan dengan aman, sehat dan lancar. Terlebih, diprediksi akan ada 16,8 juta penduduk mudik dan melakukan mobilitas di Kawasan Jatim selama periode mudik Lebaran tahun ini.
Untuk itu, Khofifah bersama sejumlah pihak menggelar Rakor Angkutan Lebaran Tahun 2022 di The Singhasari Resort Hotel, Kota Batu, pada Sabtu (23/4). Mulai dari Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Pangkoarmada II, jajaran Ditlantas Polda Jatim, Bupati/Wali kota, Kapolres dan Dandim se-Jatim, Dishub dan Dinas PU Bina Marga Provinsi dan Kab/Kota se-Jatim, serta instansi vertikal maupun BUMN di Jatim yang bergerak di sektor infrastruktur dan transportasi.
Menurut Khofifah, rakor ini penting guna mendetailkan kesiapan stakeholder dalam mengantisipasi terjadinya berbagai permasalahan. Khususnya saat kepadatan arus mudik maupun arus balik Lebaran di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun masalah tersebut antara lain cuaca buruk dan bencana alam, kemacetan di ruas arteri atau exit tol, lonjakan penumpang seluruh moda, lonjakan kunjungan wisata, kesiapan moda angkutan (laik jalan), kerusakan jalan dan jembatan, termasuk lonjakan kasus COVID-19 pasca liburan.
"Ini yang harus kita detailkan langkah-langkah mitigatif-preventif. Karena pada mudik lebaran kali ini diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan jumlah pemudik," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Minggu (24/4/2022).
Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub pada angkutan Lebaran 2022, Khofifah menjelaskan potensi pergerakan nasional dalam masa musik lebaran mencapai 85,5 juta orang. Jumlah ini terbagi melalui berbagai moda transportasi.
Ia merinci pemudik yang menggunakan Mobil Pribadi 26,8% atau 22,9 juta orang, Bus 16,5% atau 16,9 juta orang, Pesawat 16,5% atau 14,1 juta orang, dan Kereta Api 10,4% atau 8,9 juta orang.
Dari data survei tersebut di atas, lanjutnya, asal perjalanan daerah terbanyak para pemudik adalah Jawa Timur sebanyak 14,6 juta orang. Namun, setelah dihapusnya syarat tes swab Antigen / PCR potensi daerah tujuan pemudik yakni Jatim meningkat menjadi 16,8 juta orang.
"Dari 16,8 juta orang ini 47 persen menggunakan mobil pribadi. Jadi ini semua harus diantisipasi disiapkan berbagai langkah-langkah mitigasi, langkah-langkah preventif yang bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya penumpukan kendaraan di satu titik serta berbagai upaya perlindungan lainnya," ungkapnya.
Langkah Pemprov Jatim Antisipasi Mudik Lebaran 2022
Khofifah menerangkan beberapa langkah antisipatif-mitigatif permasalahan mudik terus dilakukan pihaknya, seperti penanganan kemacetan dengan optimalisasi pembukaan pintu tol serta pembayaran tol dengan sistem jemput bola. Kemudian diterapkan juga MRLL di titik simpang yang berpotensi kemacetan, serta diberlakukan system buka tutup SPBU dan Rest Area bila sudah terjadi kepadatan.
Sementara itu, pengemudi sepeda motor diarahkan melalui jalur atau rute yang sudah ditetapkan bagi sepeda motor. Sedangkan untuk kawasan atau tempat wisata, dilakukan pengaturan terkait jumlah kapasitas pengunjung serta tempat parkirnya.
"Termasuk antisipasi penanganan kemacetan di beberapa titik yang menjadi lokasi pasar tumpah. Jadi koordinasi dengan pemda kabupaten/kota ini penting sekali. Termasuk penempatan petugas di lapangan, menyiapkan perlengkapan jalan portable (traffic cone, water burrier). Juga antisipasi petugas di perlintasan sebidang dan perbaikan jalan," jelas Khofifah.
Khofifah juga meminta bupati/wali kota di Jatim untuk ikut melakukan langkah-langkah mitigatif-preventif, terutama antisipasi adanya lonjakan pengunjung di lokasi wisata. Khususnya di beberapa titik lokasi wisata seperti Telaga Sarangan, Prigen, Tretes, Trawas, Pacet, Kawasan Bromo, Tengger, Semeru, Kota Wisata Batu, dan lainnya.
"Jadi seperti tempat wisata ini harus diperhatikan terkait jumlah atau kapasitasnya. Jadi harus segera dibahas dan didetailkan berapa batasan jumlah pengunjung, ketersediaan jumlah aplikasi peduli lindungi dan sebagainya. Termasuk aplikasi PeduliLindungi itu benar-benar dipakai, jangan hanya sekadar ada dan dipajang saja," tegasnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, bupati/wali kota diharapkan aktif melakukan koordinasi dan sinergi dengan jajaran. Baik Polres maupun Kodim terkait adanya pos-pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu yang tersebar di berbagai titik di kabupaten/kota.
Sebagai informasi, masa angkutan lebaran 2022 untuk Moda Angkutan Jalan, Kereta Api dan Moda Udara selama 16 hari mulai dari 25 April 2022 s.d 10 Mei 2021 (H-7 s.d H+7). Sedangkan untuk Moda Penyeberangan dan Moda Laut selama 32 hari mulai dari 17 April 2022 s.d 18 Mei 2022 (H-15 s.d H+15).
Untuk kesiapan armada saat Lebaran kali ini, moda jalan jumlah penumpang diprediksi mencapai 1.404.713 orang atau 87.794 penumpang per hari melalui 4.113 bus AKDP, moda kereta api diprediksi jumlah penumpang mencapai 1.050.880 orang atau 65.680 penumpang per hari, serta moda udara diprediksi 26.665 penumpang per hari.
"Untuk moda penyeberangan atau moda laut terutama dari pelabuhan antar provinsi seperti Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi juga harus terus kita koordinasikan," tandasnya.
Baca halaman berikutnya..
Guna menjamin keselamatan perjalanan, Khofifah mengungkap Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan juga akan melaksanakan inspeksi keselamatan atau Ramp Check di 28 Terminal Tipe B se-Jatim dari tanggal 4 s.d 25 April 2022. Adapun target sasarannya antara lain Bus AKAP, AKDP, dan Pariwisata.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan stakeholder memiliki peran masing-masing dalam mewujudkan tagline mudik aman dan mudik sehat. Untuk itu, pihaknya telah melakukan mapping di beberapa titik kerawanan baik sebelum operasi, saat operasi, dan pasca operasi Ketupat Semeru.
"Untuk sasaran operasi ini meliputi segala potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata sebelum dan saat operasi Ketupat Semeru yang dapat menghambat dan mengganggu kamtibmas serta penyebaran COVID-19," katanya.
Ia menambahkan objek pengamanan di Jatim juga dilakukan di beberapa titik, seperti lokasi Salat Id (masjid dan lapangan) sebanyak 83.522 masjid dan 106 lapangan. Juga pengamanan di 114 Terminal Bus, 102 Pelabuhan, 521 tempat hiburan/wisata, 7 Bandara, 96 stasiun kereta api, 831 lokasi perbelanjaan, serta 62 gate/exit fol dan 23 Rest Area.
"Untuk lokasi pariwisata sendiri, untuk menjaga prokes tergantung sistem yang kita terapkan. Tolong penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini diperhatikan dengan baik," ujar Nico.
Lebih lanjut, ia mengatakan Polda Jatim juga menyediakan sebanyak 195 Pos Pengamanan (Pos PAM) di seluruh wilayah Jatim, 52 Pos Pelayanan (Pos YAN), dan 10 Pos Terpadu.
"Untuk seluruh jajaran Polri untuk melakukan operasi Ketupat Semeru dengan baik sesuai arahan Kapolri. Kemudian saya juga meminta setiap Kapolres untuk Pos PPKM Mikro dan Kampung Tangguh kembali diaktifkan karena para pemudik ini kan kembali ke kampung masing-masing jadi ini harus diaktifkan. Serta vaksinasi di lokasi masing-masing daerah, khususnya lansia kembali harus digencarkan," pungkasnya.
(ega/ega)