Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Pasar Bangkal, Sumenep, Madura hari ini, Selasa (20/4/2022). Pada kunjungan tersebut, Jokowi meminta masyarakat yang mudik lewat darat agar mudik lebih awal.
"Kalau kita lihat di angka-angka untuk mudik, yang lewat udara, saya kira masih ada ruang yang lebih longgar, kemudian yang lewat pakai kereta api juga masih ada sedikit ruang yang longgar, yang berat memang adalah yang mudik lewat darat," kata Jokowi dalam keterangan pers di Sumenep, Rabu (20/4/2022).
Menurut Jokowi, jumlah pemudik yang menggunakan jalur darat sangat luar biasa. Baik mobil maupun sepeda motor. Karenanya, Jokowi telah mengingatkan untuk manajemen lalu lintas. Terutama rekayasa lalu lintas untuk menghindari kemacetan total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 23 juta mobil yang akan mudik, akan ada 17 juta sepeda motor yang akan mudik, angka-angka ini bukan angka yang kecil, sehingga saya ingatkan, sudah tiga kali kita ratas (rapat terbatas)-kan, untuk manajemen lalu lintasnya betul-betul disiapkan, karena yang saya takutkan di tanggal 28, 29, 30 akan macet total kalau tidak ada rekayasa lalu lintas," papar Jokowi.
Jokowi juga telah menyebutkan sejumlah rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mudik tahun ini. Khususnya untuk pemudik yang menggunakan jalur darat seperti mobil dan sepeda motor.
"Yang sudah disiapkan (rekayasa lalu lintas) adalah pengaturan ganjil genap, pengaturan untuk satu arah (one way) dan untuk sementara truk dikeluarkan dari jalan tol maupun jalan nasional yang akan dipakai," ucap dia.
Menurut Jokowi, rekayasa lalu lintas itu tidak sepenuhnya menjamin tidak akan ada kemacetan total saat arus mudik tanggal 28,29, dan 30. Karenanya, Jokowi mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal.
"Tetapi itu (rekayasa lalu lintas) belum menjamin, oleh sebab itu saya mengajak masyarakat untuk mudik yang memakai mobil lebih awal, daripada nanti macet. Lebih awal mudiknya, ya lewat darat dan pakai mobil. Karena betul-betul angka 23 juta itu bukan angka kecil, 17 juta sepeda motor bukan angka kecil," imbuh Jokowi.
(hse/dte)