Presiden Jokowi meresmikan Bandara Trunojoyo di Sumenep, Madura didampingi sejumlah menteri termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu (20/4/2022). Salah satu yang menjadi sorotan ketika peresmian bandara itu adalah odheng atau udeng Madura yang dipakai Jokowi dan Prabowo.
Jadi, ceritanya, sebelum meresmikan Bandara Trunojoyo Sumenep Presiden bersama sejumlah menteri menyempatkan diri mengunjungi stan kerajinan lokal khas Madura yang berada di ruang tunggu Bandara. Di sanalah Jokowi dan Prabowo membeli Udeng Madura dengan corak dan warnanya 'kembaran' kemudian mereka pakai 'barengan' saat peresmian bandara.
Kunjungan ke stan kerajinan lokal khas Madura di ruang tunggu bandara itu dilakukan beberapa saat setelah rombongan Presen Jokowi tiba. Pagi tadi di Bandara Trunojoyo, Menhan Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menanti kedatangan presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari keterangan tertulis dalam video yang diposting di YouTube Biro Pers Setpres, sebelum membeli Odheng itu Presiden didampingi dua menteri--ditambah Menteri BUMN Erick Thohir--sempat melakukan peninjauan panel bandara. Saat peninjauan itu Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub menyampaikan pemaparannya.
![]() |
Baru setelah itulah Presiden bersama para menteri termasuk Prabowo menuju stan kerajinan lokal khas Madura di ruang tunggu bandara. Dalam video yang diunggah Biro Pers Setpres tampak Jokowi saat sedang mencoba Udeng corak batik warna merah marun itu.
"Berapa blangkonnya?" tanya Presiden Jokowi ke penjaga stan. "75 ribu, Bapak," jawab penjaga stan. "Langsung saya pakai saja," kata Presiden yang kemudian membuat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga membeli udeng yang sama. Terlihat di video itu Prabowo mencoba Udeng itu lalu sempat melihat-lihat pilihan lain yang tersedia tapi ternyata coraknya hampir sama.
Arif Wahyudi penjaga stan kerajinan lokal itu mengatakan, blangkon yang dibeli Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo merupakan blangkon khas raja-raja Madura pada zaman dahulu kala. Keduanya lantas memakai udeng yang baru mereka beli di stan kerajinan tangan itu di acara peresmian Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.
Sejarah menyebut, Udeng atau Odheng Madura dibuat dan dipakai pertama kali pada masa Kerajaan Majapahit. Saat itu, wilayah Madura di bawah kekuasaan Majapahit. Selain itu, Odheng Suku Madura diduga merupakan hasil pengaruh budaya Hindu dan Islam.
![]() |
Namun, ada versi lain yang menyebut odheng sudah ada dalam legenda Aji Saka, pencipta tahun Saka atau tahun Jawa. Dalam kisah Tanah Jawa, Aji Saka berhasil mengalahkan Dewata Cengkar di peperangan hanya dengan menggelar kain penutup kepala.
Odheng bukan hanya penutup kepala biasa, melainkan memiliki makna filosofis. Perbedaan ini dari segi ukuran, motif dan cara pemakaiannya. Odheng dibedakan menjadi dua jenis, yaitu odheng peredhan (besar) dan odheng tongkosan (kecil). Ikatan odheng juga memiliki makna sendiri.
Pada odheng peredhan, pelintiran ujung simpul bagian belakang yang tegak lurus melambangkan huruf alif. Sedangkan pada odheng tongkosan, simpul mati di bagian belakang dibentuk menyerupai huruf lama alif, yang merupakan simbol dari kalimat pengakuan Allah Tuhan yang Maha Esa.
Selain itu, odheng dibedakan menjadi jenis lain yaitu berdasarkan motifnya, yaitu odheng motif modang, garik atau jingga, dul-cendul, storjan, bere` songay atau toh biru. Cara memakainya pun menunjukkan derajat kebangsawanan seseorang. Tingginya lipatan odheng di sebelah kanan disebut gunungan.
Artinya pemakai odheng memiliki derajat yang lebih tinggi dari orang lain. Semakin tegak kelopak odheng, maka derajat kebangsawanan pun semkain tinggi. Pada sisi lain, saat kelopaknya miring, maka derajat kebangsawanan pun semakin rendah. Lantas, apa maknanya, ya, Menhan Prabowo turut membeli Odheng yang mirip dengan Presiden Jokowi?
(dpe/fat)