Pada momentum Ramadan tahun ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya kerap melewatkan sahur hingga menunda berbuka puasa saat ada kebakaran pada jam-jam tersebut. Hal ini merupakan komitmennya dalam menyelamatkan masyarakat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya Dedik Irianto berharap, apa yang dilakukan pihaknya bisa menyelamatkan masyarakat. Selain itu, Dedik memohon doa agar timnya senantiasa diberi keselamatan saat menjalankan tugas.
"Bagaimanapun, kayak kebakaran itu unsurnya dari korsleting, tetapi itu cobaan dari Allah. Kami percayanya begitu, makanya kami selalu memohon supaya diberi perlindungan, diberi keselamatan, kelancaran dalam melaksanakan tugas," harap Dedik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika lonceng panggilan kejadian kebakaran berbunyi kencang, mereka wajib untuk berangkat memadamkan api di lokasi kejadian. Tak peduli pagi, siang, maupun malam.
Bahkan, sahur di lokasi pemadaman kebakaran pernah dilalui oleh juru padam di Surabaya ini.
"Jadi itu sudah tugas kami. Teman-teman yang berpuasa Ramadan tetap menjalankan puasa. Jadi berjalan seperti biasa. Ketika ada panggilan kebakaran kami harus berangkat," ungkap Dedik.
Dedik mengakui dirinya bersama tim Damkar Kota Surabaya pernah melalui hari-hari tersebut, menjalankan misi kemanusiaan dan kewajiban menuaikan ibadah puasa. Kedua harus berjalan.
"Jadi saya dan teman-teman juga pernah mengalami situasi seperti itu. Pada saat puasa ada kejadian (kebakaran) seperti itu, ya sudah kami siap. Semampu kami, sekuat kami menahan lapar itu," ujar Dedik.
Dedik menceritakan saat kejadian kebakaran di kawasan Blauran. Petugas harus memadamkan api hingga pagi hari. Mau tidak mau, mereka sahur di lokasi pemadaman. Bahkan terkadang mereka tidak sahur.
"Yang di Blauran itu, malam sampai pagi itu, ya sampai lewat sahur. Kami juga sahur bersama-sama pada saat memadamkan, bergantian sahur (di lokasi), karena besoknya puasa," jelas Dedik.
Saat ibadah puasa, para juru padam ini juga mendoakan agar Kota Surabaya tetap aman, tenteram dan para juru padam diberikan keselamatan saat menjalankan tugas.
"Berpuasa, beribadah supaya kita diberi keselamatan, supaya aman dan tidak sering terjadi kebakaran. Salah satu doanya kan itu. Kami tetap tidak meninggalkan ibadah kita," ujar Dedik.
(hil/dte)