Kisah Pemadam Kebakaran Surabaya Lewatkan Sahur Demi Padamkan Api

Kisah Pemadam Kebakaran Surabaya Lewatkan Sahur Demi Padamkan Api

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Kamis, 07 Apr 2022 03:01 WIB
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya memadamkan api yang membakar sebuah pabrik di Jalan Tambak Osowilangun, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/4/2021) dini hari. Sebanyak 18 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran pabrik yang memproduksi barang-barang dari plastik itu. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Ilustrasi pemadam kebakaran. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Surabaya -

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya selalu menjadi garda terdepan saat si jago merah mengamuk di Kota Pahlawan. Tidak ada kata lain selain pantang pulang sebelum padam.

Ada cerita menarik saat tim Damkar dan Penyelamatan Kota Surabaya berjibaku pada bulan suci Ramadan. Sebagian anggota yang muslim pastinya tetap menjalankan ibadah puasa.

Ketika lonceng panggilan kejadian kebakaran berbunyi kencang, mereka wajib untuk berangkat memadamkan api di lokasi kejadian. Tak peduli pagi, siang, maupun malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, sahur di lokasi pemadaman kebakaran pernah dilalui oleh juru padam di Surabaya ini.

"Jadi itu sudah tugas kami. Teman-teman yang berpuasa Ramadan tetap menjalankan puasa. Jadi berjalan seperti biasa. Ketika ada panggilan kebakaran kami harus berangkat," ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya Dedik Irianto kepada detikJatim, Rabu (6/4/2022).

ADVERTISEMENT
Kebakaran atap rumah SurabayaIlustrasi kebakaran di Surabaya. (Foto: Dokumen PMK Surabaya)

Dedik mengakui dirinya bersama tim Damkar Kota Surabaya pernah melalui hari-hari tersebut, menjalankan misi kemanusiaan dan kewajiban menuaikan ibadah puasa. Kedua harus berjalan.

"Jadi saya dan teman-teman juga pernah mengalami situasi seperti itu. Pada saat puasa ada kejadian (kebakaran) seperti itu, ya sudah kami siap. Semampu kami, sekuat kami menahan lapar itu," ujar Dedik.

Dedik menceritakan saat kejadian kebakaran di kawasan Blauran. Petugas harus memadamkan api hingga pagi hari. Mau tidak mau, mereka sahur di lokasi pemadaman. Bahkan terkadang mereka tidak sahur.

"Yang di Blauran itu, malam sampai pagi itu, ya sampai lewat sahur. Kami juga sahur bersama-sama pada saat memadamkan, bergantian sahur (di lokasi), karena besoknya puasa," jelas Dedik.

Saat ibadah puasa, para juru padam ini juga mendoakan agar Kota Surabaya tetap aman, tenteram dan para juru padam diberikan keselamatan saat menjalankan tugas.

"Berpuasa, beribadah supaya kita diberi keselamatan, supaya aman dan tidak sering terjadi kebakaran. Salah satu doanya kan itu. Kami tetap tidak meninggalkan ibadah kita," ujar Dedik.




(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads