Bukan Cuma Sahur, Damkar Surabaya Kerap Tunda Buka Puasa saat Tugas

Bukan Cuma Sahur, Damkar Surabaya Kerap Tunda Buka Puasa saat Tugas

Deny Prastyo Utoo - detikJatim
Kamis, 07 Apr 2022 04:29 WIB
kebakaran di surabaya
Ilustrasi kebakaran di Surabaya. (Foto: Dok. Command Center 112)
Surabaya -

'Pantang pulang sebelum padam', begitulah semboyan yang tertanam di hati para petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya. Bagi mereka, keselamatan masyarakat menjadi yang utama.

Di momentum Ramadan ini, tak jarang mereka kerap menunda momentum sahur hingga berbuka puasa. Ini terjadi saat panggilan tugas di depan mata.

Kepala Tim Rescue Damkar dan Penyelamatan Kota Surabaya, Widagdo mengisahkan hal ini kepada detikJatim. Beberapa waktu lalu, mereka memadamkan kebakaran rumah di Kawasan Siwalankerto menjelang berbuka puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, para petugas sudah menyiapkan sejumlah takjil dan es yang menyegarkan untuk berbuka puasa. Namun, kudapan nikmat tersebut terpaksa harus ditinggal demi mengemban tugas. Mereka pun harus bergegas memadamkan api.

"Iya itu kemarin, sudah biasa. Menyiapkan takjil, menyiapkan es buah, tapi belum jadi. Ada panggilan kami pun berangkat. Kami belum membatalkan puasa, kami batalkan di lokasi usai proses pemadaman tuntas," ungkap Widagdo.

ADVERTISEMENT

Usai proses pemadaman rampung, Widagdo bersama belasan juru padam, akhirnya berbuka di lokasi dengan masih menggunakan pakaian lengkap Damkar. Mereka duduk berjongkok dan memakan kue seadanya dan air mineral.

Kejadian lain, saat pemadaman api di kawasan Jalan Genteng, Widagdo mengingat betul proses pemadaman rumah di siang hari. Ada beberapa teman-temannya yang tetap menjalan ibadah puasa. Meski dengan risiko pemadaman membutuhkan tenaga ekstra.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya Dedik Irianto menambahkan, bahkan sahur di lokasi pemadaman kebakaran pernah dilalui oleh juru padam di Surabaya ini.

"Jadi itu sudah tugas kami. Teman-teman yang berpuasa ramadan tetap menjalankan puasa. Jadi berjalan seperti biasa. Ketika ada panggilan kebakaran kita harus berangkat," ungkap Dedik.

Dedik mengakui dirinya bersama tim Damkar Kota Surabaya pernah melalui hari-hari tersebut, menjalankan misi kemanusiaan dan kewajiban menuaikan ibadah puasa. Keduanya harus berjalan.

"Jadi saya dan teman-teman juga pernah mengalami situasi seperti itu, pada saat puasa, ada kejadian seperti itu, ya sudah kami tinggalkan. Semampu kami, sekuat kami menahan lapar itu," ujar Dedik.

Kala Ramadan, Dedik menjelaskan, biasanya saat pemadaman ada tim Linmas yang menyiapkan makanan untuk berbuka seadanya di lokasi pemadaman.

"Pada saat sampai (konsumsi), pada saat azan, teman-teman bisa berbuka di situ, kadang juga sahur bersama di lokasi," kata Dedik.




(hil/dte)


Hide Ads