Penenggelaman bangkai paus bungkuk berukuran 20 meter di perairan Kecamatan Camplong, Sampang menemui kegagalan. Bangkai mamalia itu kini menjadi tontonan warga yang penasaran.
Kapolsek Camplong AKP Budi Nogroho membenarkan kegagalan upaya penenggelaman bangkai paus. Menurutnya untuk menenggelamkan bangkai dibutuhkan pemberat yang lebih besar.
"Kemarin kami bersama Satpolair, Pos Kamladu, Koramil dan Dinas Perikanan, memang sudah melakukan proses penenggelaman tetapi memang kesulitan lantaran pemberatnya tak mampu," kata Budi, Kamis (31/03/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan saat proses penenggelaman pihaknya hanya mengikat bangkai dengan tambang yang diberi pemberat batu jangkar. Ini bertujuan agar bangkai tidak terseret ke bibir pantai. Meski demikian, Budi memperkirakan bangkai paus akan tenggelam dengan sendiri.
"Yang penting bangkai paus berbau menyengat tersebut tidak bergeser ke pesisir pantai yang bisa menimbulkan polusi bagi penduduk. Nanti tidak sampai satu minggu pasti sudah tenggelam dan tulangnya bisa jadi trumbu karang," tandas Budi
Gagalnya bangkai paus tenggelam ini kemudian menjadi tontonan warga setempat. Mereka mengaku penasaran dan mendatangi lokasi dengan menggunakan perahu ke lokasi.
"Untung belum tenggelam, saya penasaran bisa lihat langsung bentuk asli paus bungkuk ini, soalnya yang pernah saya lihat itu hiu tutul dan paus botol," ujar Sudirman.
Sebelumnya, bangkai paus bungkuk berukuran 20 meter terdampar di perairan Kecamatan Camplong, Sampang. Bangkai mamalia itu pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat.
Para nelayan tersebut berasal dari kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) nelayan Camplong. Namun mereka mengaku kesulitan mengevakuasi dan kemudian melaporkan temuannya.
(abq/iwd)