Bangkai paus bungkuk berukuran 20 meter terdampar di perairan Kecamatan Camplong, Sampang. Bangkai mamalia itu pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat.
Para nelayan tersebut berasal dari kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) nelayan Camplong. Namun mereka mengaku kesulitan mengevakuasi dan kemudian melaporkan temuannya.
"Kami pokmaswas bersama nelayan menemukan paus yang sangat panjang di perairan Camplong, Sampang. diperkirakan berada sekitar satu setengah mil dari bibir pantai," ujar Alfin Pokmaswas, nelayan Camplong, Rabu (30/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pokmaswas dan nelayan sangat kesulitan mengevakuasi bangkai paus karena terlalu besar," tambah Alfin.
Alfin menambahkan saat menemukan bangkai paus itu, pihaknya sempat melakukan pengukuran dan diketahui panjangnya mencapai 20 meter. Menurutnya, paus tersebut diperkirakan telah mati cukup lama.
Posisi bangkai paus itu sendiri berada sekitar 2 mil dari bibir pantai. Sedangkan posisinya saat ditemukan tengah mengapung.
Mendapat laporan tersebut, Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polres Sampang Sampang langsung menindaklanjutinya. Bersama dengan petugas keamanan laut terpadu (Kamladu) langsung ke lokasi penemuan.
Kasat Polairud Polres Sampang, Iptu Catur Raharjo mengatakan dari hasil pemantauan di lokasi, bangkai paus itu terlalu besar dan tak memungkinkan ditarik ke daratan. Adapun satu-satunya cara yakni dengan menenggelamkan bangkai tersebut dengan pemberat.
"Kami ke lokasi dalam rangka evakuasi untuk ditarik ke daratan tapi tidak memungkinkan. Karena ukurannya sangat besar. Sehingga berusaha dilakukan penenggelaman bangkai di lokasi," terang Catur.
Dikatakan Catur, paus bungkuk tersebut diperkirakan telah mati sejak sebulan yang lalu. Meski begitu, bangkai tersebut baru muncul ke permukaan dalam beberapa hari yang lalu. Pihak Polairud juga kini tengah menyelidiki matinya paus dengan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat.
"Jadi sifatnya, ikan mati tenggelam dan terapung. Kami berusaha lebih cepat menenggelamkan lagi biar segera terurai dimakan oleh ikan laut," tandas Catur.
(abq/iwd)