Wagub Emil Taksir Tangani Banjir Bengawan Njero Lamongan Butuh Dana Rp 53 M

Wagub Emil Taksir Tangani Banjir Bengawan Njero Lamongan Butuh Dana Rp 53 M

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 16 Mar 2022 16:11 WIB
Wagub Emil Elestianto Dardak
Wagub Emil Elestianto Dardak (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Pemerintah menyiapkan empat langkah jangka pendek untuk penanganan banjir luapan Bengawan Njero Lamongan. Penanganan banjir yang saat ini masih menggenangi jalanan Lamongan ini ditaksir telan anggaran hingga Rp 53 miliar.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyebut banjir ini menjadi perhatian banyak pihak. Banjir Bengawan Njero ini, menurut Emil, sangat berdampak pada warga Lamongan.

Suami Arumi Bachsin ini menambahkan pihaknya telah melakukan beragam langkah untuk mengatasi banjir ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal banjir Bengawan Njero ini memang sekarang sudah jadi perhatian banyak pihak. Kita selalu tahu bahwa ini sangat berdampak pada warga di Lamongan. Nggak kurang-kurang sebenarnya upaya yang kita lakukan, bahkan kemarin ada juga upaya langkah membuat sudetan," kata Emil usai menjadi keynote speaker di seminar yang digelar PWI Lamongan di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (16/3/2022).

Untuk upaya penanganan banjir Bengawan Njero ini, Emil mengatakan, estimasi biayanya sekitar Rp 53 Miliar. Dana ini untuk operasional empat langkah jangka pendek.

ADVERTISEMENT

Keempat langkah jangka pendek tersebut di antaranya meneruskan normalisasi sungai, menambah kapasitas pompa air di Rolak Kuro, memperluas pembuangan air di pintu air Rolak Kuro, serta menambah rumah pompa.

"Karena Kali Blawi yang biasanya dibendung tinggi masih diperlukan penguatan dan pompa air kapasitasnya juga masih harus dinaikkan agar bisa melakukan manajemen air di sana," paparnya.

Misalnya saja penanganan banjir Kali Lamong, Emil menyebut, upaya penanganan terhadap banjir Bengawan Njero ini tidak bisa sendiri dan perlu saling koordinasi dan dukungan dengan semua pihak. Karena, kewenangannya ada di Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo, di Kementerian PUPR.

"Kami berharap adanya penanganan setelah datangnya berbagai pihak ke Lamongan dan Gresik. Ibu gubernur juga akan menguatkan lagi hal ini ke Kementerian," imbuhnya.

Banjir luapan Bengawan Njero masih terjadi di setidaknya 29 desa di 5 kecamatan di Lamongan. Beberapa hari terakhir, banjir kembali naik seiring dengan datangnya kiriman air dari wilayah selatan dan tingginya curah hujan.

Dua desa terparah akibat banjir luapan Bengawan Njero ini adalah Desa Kemlagi Lor di Kecamatan Turi dan Desa Tiwet di Kecamatan Kalitengah Lamongan.

Diketahui, Bengawan Njero merupakan wilayah yang berbentuk seperti mangkuk dengan dasar yang bergelombang dengan elevasi -0,70 meter di sebagian wilayah bahkan sampai -1,20 meter. Air dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur berkumpul di Bengawan Njero. Bengawan Njero juga merupakan daerah yang sering tergenang dan banjir pada saat musim penghujan.




(hil/hil)


Hide Ads