Meski sudah diuruk, namun jalanan di desa yang terdampak Bengawan Njero Lamongan masih tergenang. Pengurukan pun kembali dilakukan.
Dua jalan desa yang diuruk adalah jalan Dusun Grobokan, Desa Gempolpendowo dan Dusun Sumberejo, Desa Rayunggumuk, Kecamatan Glagah. Di dua desa ini, banjir sudah hampir 2 bulan menggenang dengan ketinggian air banjir bahkan ada yang mencapai 30 cm.
"Aktivitas warga menjadi terbatas karena banjir masih menggenang," kata Fuad, Kades Rayunggumuk, Kecamatan Glagah kepada wartawan, Sabtu (12/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak lebih dari 80 truk pedel digelontorkan atau diuruk ke jalan di 2 desa ini.
"Kami menangis melihat masyarakat kami masih bersedih akibat terdampak banjir. Bayangkan, mereka harus bertahan hidup dengan kondisi yang memprihatinkan karena harus berada di atas banjir," kata Bendahara DPC PDIP Lamongan, Fujika Senna Oktavia.
Menurut Fujika, pengurukan jalan desa terdampak banjir ini merupakan murni swadaya atau urunan para kader dan simpatisan DPC PDI Perjuangan Lamongan. Bantuan pengurukan ini, kata Fujika, juga merupakan implementasi dari instruksi langsung Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk hadir membantu rakyat kecil.
"Kami tidak bisa berpangku tangan saja melihat kondisi yang menyedihkan ini. Untuk menangani banjir dibutuhkan turun langsung ke lokasi banjir dan tidak sekadar pembahasan yang membutuhkan waktu lama tanpa bertindak," ujarnya.
Fujika mengungkapkan untuk bantuan pengurukan di Desa Gempol pendowo ini pihaknya menurunkan setidaknya 24 dump truck batu pedel dan untuk Desa Rayunggumuk sebanyak 54 dump truck pedel. Dijelaskan Fujika, Pedel atau urukan tersebut hanya bersifat sementara dan nanti kalau sudah surut akan ada penyelesaian lanjutan.
"Dengan melihat kondisi seperti ini, maka secara pribadi saya pribadi belum merasakan merdeka yang sebenarnya, karena faktanya masih ada masyarakat yang menjadi korban banjir," imbuhnya.
Fujika juga meminta maaf karena kehadiran mereka di waktu yang kurang tepat. Di saat masyarakat sudah lama menderita. Usai melakukan pengurukan secara simbolis, Fujika berharap agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
"Kami juga siap sedia untuk menerima, menampung dan mengusulkan segala aduan ke pemangku kebijakan," pungkas Fujika.
(iwd/iwd)