Bengawan Njero di Lamongan kembali meluap setelah sebelumnya sempat surut. Akibatnya 29 desa dari 5 kecamatan kembali tergenang banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Gunadi mengatakan 5 kecamatan yang terimbas yakni Kalitengah, Turi, Glagah, Deket dan Karangbinangun. Adapun yang terparah yakni Turi dan Kalitengah.
"Data yang ada, banjir saat ini kembali melanda 5 kecamatan di Lamongan, dengan 2 kecamatan diantaranya, yaitu kecamatan Turi dan Kalitengah adalah kecamatan yang terparah," kata Gunadi, Minggu (13/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gunadi, ketinggian air yang merendam bervariasi. Yakni mulai 25 cm hingga lebih dari 50 cm. Adapun desa terparah yang tergenang berada di Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi dan Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah.
"Dari data yang ada, Kecamatan Kalitengah tercatat mengalami banjir terparah dengan rincian 8 desa tergenang," ujar Gunadi.
Gunadi menjelaskan debit air memang bertambah sejak beberapa hari terakhir. Banjir kembali meluap, karena tingginya intensitas hujan di Lamongan dalam sepekan terakhir.
Banjir tidak hanya merendam pemukiman warga melainkan juga sejumlah lahan tambak dan akses jalan penghubung antar kecamatan. Atas kondisi ini, BPBD telah menerjunkan 2 unit mobil dan 4 unit pompa air untuk mengurangi debit air.
"Di lokasi terparah, kami menyiagakan 2 armada mobil Pikap guna membantu aktivitas warga menyeberangi air yang merendam seluruh bagian badan jalan," papar Gunadi.
Bengawan Njero merupakan wilayah yang berbentuk cekungan mangkuk dengan dasar yang bergelombang dengan elevasi -0,70 m di sebagian wilayah bahkan sampai -1,20 m.
Air dari perbukitan selatan dan area sebelah barat melalui Sungai Moropelang, Gondang, Kruwul, Plalangan dan Dapur berkumpul di Bengawan Njero. Bengawan Njero merupakan daerah yang sering tergenang dan banjir pada saat musim hujan.
(abq/fat)