Dua Sungai Jombang Meluap, Banjir Rendam 4.334 Rumah di 21 Desa

Dua Sungai Jombang Meluap, Banjir Rendam 4.334 Rumah di 21 Desa

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 11 Mar 2022 22:01 WIB
Banjir di Sumobito Jombang
Banjir melanda 21 desa di Jombang akibat luapan dua sungai. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Hingga malam ini banjir masih merendam 4.334 rumah penduduk dan 975 hektare sawah di 21 desa Kabupaten Jombang. Sedikitnya 10.443 jiwa terdampak banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Marmoyo dan Ngotok Ring Kanal.

Data Pusdalops BPBD Jombang menyebutkan, banjir paling luas terjadi di Kecamatan Ploso. Terdapat 7 desa yang masih dilanda banjir di kecamatan ini. Di Desa Losari sebanyak 145 rumah dikepung banjir setinggi 10-30 cm. Sekitar 452 jiwa terdampak banjir.

Banjir di Desa Rejoagung setinggi 40-80 cm merendam 740 rumah warga dan 249 hektare sawah. Jumlah penduduk terdampak banjir mencapai 3.125 jiwa. Di Desa Ploso, banjir setinggi 60-80 cm masih merendam 800 rumah dan 189 hektare sawah, serta berdampak terhadap 2.285 jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Desa Pagertanjung, ketinggian air saat ini 20-70 cm. Banjir masih merendam 57 rumah penduduk, 173 hektare sawah dengan jumlah warga terdampak 173 jiwa. Banjir di Desa Jatigedong 60-85 mengepung 665 rumah warga, merendam 199 hektare lahan pertanian, jumlah warga terdampak 1.980 jiwa.

Genangan banjir di Desa Gedongombo masih 20-40 cm. Banjir merendam 108 rumah penduduk dan 62 hektare sawah dengan jumlah warga terdampak 337 jiwa. Sedangkan di Desa Kedungdowo, banjir tinggal 10-30 cm. Banjir berdampak terhadap 330 rumah dan 950 jiwa.

ADVERTISEMENT

Banjir juga melanda 6 desa di Kecamatan Kudu. Yaitu Desa Bakalanrayung, Kudubanjar, Pagendingan, Tapen Lor, Tapen dan Bebekan. Ketinggian air saat ini 20-80 cm.

Hasil pendataan sementara BPBD Jombang, 311 rumah penduduk dan 50 hektare sawah terendam banjir. Jumlah warga terdampak mencapai 924 jiwa. Itu belum termasuk di Desa Bakalanrayung dan Kudubanjar yang masih dalam pendataan.

Sedangkan di Kecamatan Ngusikan, banjir hanya melanda Ketapang Kuning setinggi 20 cm. Jumlah rumah dan warga yang terdampak masih dalam pendataan.

"Penyebab banjir di Ploso sampai Ngusikan akibat curah hujan tinggi, debit air tinggi sehingga Sungai Marmoyo meluap. Sungai ini butuh normalisasi karena banyak sedimen," kata Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang Stevie Maria kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Banjir juga melanda 4 desa di Kecamatan Sumobito. Banjir setinggi 70-120 cm merendam ratusan rumah yang dihuni 535 kepala keluarga (KK) di Desa Trawasan. Di Desa Kendalsari, banjir masih setinggi 100-150 cm merendam puluhan rumah yang dihuni 90 KK atau 260 jiwa.

Di Desa Talunkidul, ketinggian air 70 cm merendam ratusan rumah yang dihuni 475 KK. Sedangkan banjir di Desa Sidokampir saat ini 20-50 cm. Jumlah rumah dan penduduk yang terdampak masih dalam pendataan.

Hanya dua desa yang dilanda banjir di Kecamatan Tembelang. Yakni di Desa Kedunglempuk dengan ketinggian 50-60 cm merendam 20 hektare sawah. Begitu juga di Desa Tampingmojo, banjir 50-60 cm hanya merendam 33 hektare sawah.

Bahkan, banjir juga terjadi di Kecamatan Peterongan. Yaitu di Dusun Ngudi, Desa Tugusumberjo dengan ketinggian 40-150 cm. Banjir di kampung ini merendam 78 rumah warga dengan jumlah warga terdampak 217 jiwa.

"Kalau Kecamatan Sumobito, Tembelang dan Peterongan akibat meluapnya Sungai Ngotok Ring Kanal," ujar Stevie.

Mayoritas warga terdampak banjir di Jombang memilih bertahan di rumah masing-masing. Hanya sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat mereka. "Saat ini trennya sudah mulai surut, banjirnya juga mulai surut," kata Stevie.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads