Luapan air dari Sungai Ngotok membanjiri Desa Trawasan, Sumobito, Jombang. Banjir setinggi 60 cm mengganggu aktivitas sekitar 500 warga. Namun, mereka memilih bertahan di rumah masing-masing.
Banjir terjadi di Dusun Gebangsari, Desa Trawasan sejak Rabu (9/3) tengah malam. Bukannya surut, ketinggian air yang merendam permukiman penduduk cenderung naik. Saat ini, ketinggian banjir sekitar 60 cm atau selutut orang dewasa.
Meski begitu, warga Dusun Gebangsari memilih bertahan di rumah masing-masing. Seperti yang dilakukan Mujiati (60). Untuk makan, ia dan keluarganya memanfaatkan persediaan yang ada di rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami makan seadanya di rumah. Banjir itu susah, tidak bisa mengantar anak sekolah maupun kerja, karena sepeda motor tidak bisa keluar," kata Mujiati kepada wartawan di rumahnya, Kamis (10/3/2022).
![]() |
Khamdi (54), warga Dusun Gebangsari menjelaskan, banjir kali ini akibat hujan deras selama beberapa jam pada Rabu (9/3) malam. Bahkan sampai tengah malam, gerimis masih terjadi. Sehingga Sungai Ngotok di sebelah kampungnya meluap karena tak mampu menampung air hujan.
"Banjir saat ini rata-rata 60 cm. Penyebabnya Sungai Ngotok meluap," terangnya.
Kepala Desa Trawasan, Kaisar Asadi menuturkan, banjir kali ini hanya merendam Dusun Gebangsari saja. Meliputi RT 1 dan 2 di RW 1, serta RT 1 dan 2 di RW 2. Menurutnya, banjir terjadi karena meluapnya Sungai Ngotok.
"Jumlah penduduk yang terdampak sekitar 500 jiwa. Belum ada pengungsian," jelasnya.
Ia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi terhadap Sungai Ngotok yang mengalami pendangkalan. Rencana normalisasi sejak 2 tahun lalu, hingga kini belum terealisasi.
"Dampak banjir sepeda motor warga tidak bisa keluar. Anak-anak mau sekolah juga tidak bisa," ungkap Kaisar.
Kaisar mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk membantu warganya yang terdampak banjir. Pasalnya, anggaran penanganan bencana alam di Pemerintah Desa Trawasan tidak cukup untuk disalurkan kepada masyarakat.
"Banjir kali ini belum ada wacana bantuan dari desa. Karena anggaran bencana tinggal sedikit, kalau disalurkan tidak cukup," tandasnya.
(iwd/iwd)