Dua dusun di Desa Trawasan, Sumobito, Jombang sudah dua hari ini dilanda banjir. Ratusan keluarga yang terdampak banjir membutuhkan bantuan makanan. Sementara bantuan nasi bungkus dan mi instan dari pemerintah desa jauh dari kata cukup.
Banjir sejak Kamis (10/3) dini hari melanda Dusun Trawasan dan Gebangsari di Desa Trawasan. Di Dusun Gebangsari, ketinggian air yang merendam permukiman penduduk mencapai 70-120 cm. Sedangkan di Dusun Trawasan sekitar 70 cm.
Warga RT 2 RW 1, Dusun Gebangsari Mardiah (40) mengaku belum menerima bantuan sama sekali. Sementara stok makanan di rumahnya sudah menipis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya dibantu makanan untuk sehari-hari. Kalau untuk anak-anak butuh makanan ringan juga," kata Mardiah kepada wartawan di lokasi, Jumat (11/3/2022).
Nasib serupa dialami warga RT 1, RW 2, Dusun Gebangsari Tutik Laili Zakiah. Ia mengaku belum menerima bantuan makanan sama sekali, baik dari pemerintah desa maupun Pemkab Jombang.
Padahal, banjir yang melanda kampungnya kian parah. Banjir di sekitar rumahnya setinggi perut orang dewasa. Air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak Jumat dini hari.
"Belum ada bantuan sama sekali sejak kemarin. Kami makan seadanya, telur dan mi instan saja," ujarnya.
Tutik berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan makanan untuk bertahan hidup bersama suami dan satu anaknya. Karena stok bahan makanan di toko terdekat sudah habis.
Sementara untuk belanja sendiri, dia harus berjalan kaki cukup jauh sembari menerjang banjir untuk sampai ke kampung sebelah. Sepeda motor tidak bisa dipakai di tengah banjir yang masih tinggi.
"Kami butuh makanan, stok makanan di rumah tinggal untuk malam ini saja, kulkas sudah kosong," ungkapnya.
Kepala Desa Trawasan Kaisar Asadi menjelaskan, banjir selama dua hari berdampak terhadap 535 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.500 jiwa di Dusun Gebangsari dan Trawasan. Pihaknya membuka posko pengungsian dan dapur umum di balai desa setempat.
Namun, sebagian warga yang mengungsi memilih tinggal bersama kerabat masing-masing. Yaitu warga yang rumahnya terendam banjir hingga 120 cm.
Kaisar mengakui baru hari ini pihaknya menyalurkan bantuan nasi bungkus kepada warganya yang terdampak banjir. Yaitu 100 kotak nasi pada pagi dan 350 bungkus nasi sore tadi. Padahal, jumlah penduduk yang terdampak sekitar 1.500 jiwa.
"Kami juga menyalurkan 6 bungkus mi instan per KK. Bantuan dari BPBD Jombang baru datang berupa mi instan 7 dus. Belum cukup, desa masih berusaha," jelasnya.
Selain itu, warga Dusun Trawasan dan Gebangsari juga membutuhkan bantuan air minum. Menurut Kaisar, mereka membeli air mineral untuk minum selama dilanda banjir dua hari ini.
"Sejauh ini belum ada warga yang mengeluh sakit. Kami sediakan polindes untuk pengobatan kalau ada yang sakit," katanya.
(dpe/iwd)