Tahun 2021, anggota Komisi V itu merinci 10 desa yang mendapat bantuan sumur bor di Desa Mrican (Jenangan), Sidoharjo (Pulung), Plunturan (Pulung), Gabel (Kauman), Tulung (Sampung), Pohijo (Kauman), Pagerukir (Sampung), Morosari (Sukorejo), Sumberejo (Balong).
"Hari ini kita sudah meresmikan dan melihat langsung hasil dari pembangunan sumur bor air bersih, salah satunya di Desa Mrican," tutur Sri Wahyuni kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Politisi NasDem itu menambahkan tahun 2021 lalu merealisasikan 10 titik sumur bor air bersih. Tahun 2022 ini, dia juga mengajukan 10 titik sumur bor air bersih kembali.
Baca juga: Anggota DPR RI Ini Resmikan Gedung BumDes |
"Memang di Desa Mrican, sering krisis air di masa kemarau, harapan kita dengan adanya pembangunan sumur bor air ini semua permasalahan sumur ini bisa teratasi," terang Sri Wahyuni.
Menurutnya, satu sumur bor ini bisa mencapai kedalaman 105 meter dengan pompa berada di kedalaman 90 meter. Kapasitasnya satu liter per satu detik.
"Ini bisa mencukupi kebutuhan 250 KK bahkan juga satu desa," imbuh Sri Wahyuni.
Istri politisi Ipong Muchlissoni ini pun berharap warga bisa bebas mengambil air bersih serta mencukupi kebutuhan. Sedangkan di musim kemarau harapannya warga bisa berhemat menggunakan air.
"Ini untuk satu titik Rp 600 juta, kalau 10 titik ya Rp 6 miliar, langsung ke penerima," tandas Sri Wahyuni.
Kepala BBWS, Agus Rudianto menambahkan untuk satu titik sumur bor membutuhkan waktu 2 bulan. Mulai dari pengeboran hingga pembangunan sumur bor.
"Setelah ini kita serah kelolakan ke BumDes Mrican untuk pengawasan dan pengelolaan," kata Agus.
Sementara, Kades Mrican, Adi Purnomo Sidik mengaku senang dan mengucapkan terima kasih atas bantuan sumur bor air bersih untuk warganya.
"Terima kasih kepada ibu Sri Wahyuni yang telah merealisasikan sumur bor di desa kami, di Dukuh Klego, Desa Mrican, berikutnya kami tetap bersinergi dengan bu Sri Wahyuni untuk aliran pertanian dan saluran irigasi," pungkas Adi.
(iwd/iwd)