Polisi masih melakukan proses penyelidikan terkait kecelakaan maut antara Kereta Api Dhoho dengan Bus Harapan Jaya di perlintasan Ketanon. Hingga saat ini telah ada lima saksi yang diperiksa.
"Ada lima saksi yang sudah kami periksa, salah satunya pengemudi bus," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Mohammad Bayu Agustyan, Senin (28/2/2022).
Menurut Bayu, kondisi pengemudi bus, Septianto Dhany Istyawan (34) warga Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung telah layak untuk menjalani pemeriksaan, karena hanya mengalami luka ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi belum berani memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan 5 orang tersebut, karena pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan serta olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami belum bisa menyimpulkan, kami kumpulkan keterangan dari para saksi dulu, setelah itu kami lakukan gelar perkara, apakah ini karena unsur kelalaian atau tidak," imbuhnya.
Sementara itu dari pantauan di lokasi kejadian, bangkai Bus Harapan Jaya yang mengalami kecelakaan telah berhasil dievakuasi pada pukul 18.40 WIB, dengan dibantu alat berat.
Rencananya tim Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan turun langsung ke lokasi kejadian pada hari ini untuk asistensi terkait kasus Kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, Minggu (27/2/2022) pukul 5.16 WIB Bus Harapan Jaya yang berisi 43 orang tertabrak kereta api saat melintas di rel kereta api di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
Iring-iringan tiga bus itu baru saja menjemput karyawan dan keluarga pabrik plastik untuk berangkat berwisata ke Kota Batu. Saat melintas di rel, bus pertama berhasil lolos, namun ketika bus kedua melintas muncul kereta api dari arah selatan, sehingga tabrakan pun tek terelakan.
Akibat peristiwa itu lima orang penumpang bus meninggal dunia dan 14 orang mengalami luka ringan dan berat.
(iwd/iwd)