Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan perang di Ukraina dengan meluncurkan 'Invasi Skala Penuh' pada Kamis (24/2/2022). Yang menjadi korban perang jelas adalah warga sipil.
"Apapun alasan Rusia nyerang Ukraina itu salah dan harusnya tidak boleh dilakukan. Tapi dia (Rusia) sudah kadung melakukan," ujar Pakar Hubungan Internasional (HI) dari Unair Radityo Dharmaputra kepada detikJatim, Kamis (24/2/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Ari ini, Ukraina tidak punya opsi lain selain bertahan dan minta bantuan NATO serta negara-negara lain. Sementara itu, negara lain tidak berani memberikan respons keras ke Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya, yang menderita tetap Ukraina. Apakah Ukraina dibantu Barat dan perang terbuka atau Ukraina ditinggalkan Barat dan Ukraina terpaksa merelakan sebagian wilayahnya diambil Rusia," papar Dosen HI Universitas Airlangga (Unair) itu.
Ari mengatakan korban sipil dan militer Ukraina pasti berjatuhan dengan adanya perang itu. Kemudian, akan ada efek sosial-ekonomi jangka panjang di Ukraina yang membuat masyarakat menderita.
"Makanya barusan Dubes Ukraina untuk Indonesia emosional sekali menanggapi situasi ini," imbuh pria yang sedang menempuh doktoral di University of Tartu, Estonia itu.
Karena, menurut Ari, di tengah situasi perang, yang menjadi korban selalu warga sipil. Terlebih, konfliknya melibatkan negara besar, sedangkan yang menjadi korban pasti masyarakat di negara kecil.
"Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat di Indonesia (bukan pemerintah) adalah bersimpati dan menguatkan solidaritas bagi korban perang dan meminta Rusia segera mengakhiri invasi dan keluar dari wilayah Ukraina," kata Ari.
Sebelumnya, Ari menjelaskan bahwa keputusan menginvasi Ukraina ini tidak logis dan tidak strategis sebetulnya bagi Rusia.
"Kalau yang diinginkan adalah agar NATO mundur dari kawasan bekas Soviet dan bernegosiasi lagi dengan Rusia, penempatan pasukan di perbatasan saja sudah cukup. Tidak perlu sampai masuk," tutur Ari.
Menurut dia, masuknya Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan. Hal itu membuat semua negara lain merespons dan bersimpati pada Ukraina.
Untuk mengetahui perkembangan berita Rusia serang Ukraina simak di sini
(hse/iwd)











































