Rusia telah menyerang Ukraina dengan invasi skala penuh nya. Posisi Indonesia cukup sulit di tengah konflik dua negara tersebut.
Tapi ada langkah yang bisa dilakukan Indonesia terkait perang dua negara tersebut.
"Menurut saya Indonesia harus mengutuk apa yang dilakukan Rusia, karena jelas melanggar hukum internasional," ujar Pakar Hubungan Internasional (HI) asal Unair Radityo Dharmaputra kepada detikJatim, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, menurut Ari, Indonesia bisa mendorong agar isu ini dibahas secara cepat dan khusus di Dewan Keamanan PBB maupun di Majelis Umum.
Baca juga: Ada 5 Pemicu Rusia Serang Ukraina |
"Walau Indonesia sudah bukan lagi anggota tidak tetap, tapi dukungan Indonesia terhadap kedaulatan negara lain jelas harus kuat dan konsisten," kata Ari.
Sementara itu, Ari juga memaparkan dampak yang terjadi bagi Indonesia atas konflik itu. Terutama dampak dari sisi ekonomi.
"Dampak ekonominya seperti harga minyak dunia yang melonjak. Lalu, mungkin ada harga beberapa komoditas yang kita (Indonesia) impor ekspor ke Ukraina juga ikut goyah karena konflik ini," papar pria yang sedang menempuh doktoral di University of Tartu, Estonia itu.
Ari menambahkan selain dampak ekonomi, ada juga dampak politik yang harus diukur.
"Kalau invasi ini dibiarkan, akan jadi preseden (anggapan) bahwa negara bisa menginvasi negara tetangga dengan argumen 'kesamaan etnis', padahal kita tahu banyak negara di Asia dan Afrika multietnis," jelas Ari.
Sebelumnya, Ari menjelaskan bahwa keputusan menginvasi Ukraina ini tidak logis dan tidak strategis bagi Rusia.
"Kalau yang diinginkan adalah agar NATO mundur dari kawasan bekas Soviet dan bernegosiasi lagi dengan Rusia, penempatan pasukan di perbatasan saja sudah cukup. Tidak perlu sampai masuk," papar Dosen HI Universitas Airlangga itu.
Menurut Ari, masuknya Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan. Hal itu membuat semua negara lain merespons dan bersimpati pada Ukraina.
Untuk mengetahui perkembangan berita Rusia serang Ukraina simak di sini
(hse/iwd)