Sebuah keluarga di Sukomanunggal, Surabaya hidup memprihatinkan. Keluarga ini memiliki dua orang anak, salah satunya mengalami kelainan kelamin dan membutuhkan perawatan.
Keluarga ini tinggal di Jalan Tanjungsari Jaya Bhakti, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. Mereka tinggal berempat di rumah berukuran 3x3 meter.
Sang kepala keluarga, Surahman (41) menceritakan kondisi keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Putri kedua saya, Laila Fitriyah usianya 1,5 tahun, mengalami kelainan kelamin," kata Surahman.
Menurut Surahman, anak keduanya itu telah diperiksakan ke rumah sakit dan harus menjalani prosedur operasi. Namun, balita itu tak kunjung dapat dioperasi karena berat badannya kurang. Sebab, saat ini berat badannya hanya sekitar 5,4 kilogram.
"Pernah nanya ke Dokter di RS Dr Soetomo, katanya nunggu anaknya sehat dan berat badannya naik dulu, baru dilakukan tindakan (operasi)," kata Surahman saat ditemui detikJatim di kediamannya Rabu (2/2/2022) malam.
Surahman menjelaskan putri keduanya lahir secara normal di rumah sakit. Setelah mengetahui anaknya mengalami kelainan kelamin, dia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.
"Langsung dites darah, ternyata kondisinya normal, jadi cuma nginep satu malam aja terus pulang," ungkap Surahman.
Namun, kondisi putrinya memburuk sebulan setelah lahir. Dia kerap mual-muntah, demam, dan tidak mau minum susu.
"Nah, itu baru dokter mengatakan kalau anak ini harus minum obat terus soal hormonnya ini kurang bekerja dengan baik (akibat kelainan kelamin). Jadi harus diperiksa semua," lanjut Surahman.
Dari hasil diagnosa dokter, putrinya mengalami Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH). Dia pun harus bolak-balik ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi sang putri. Padahal, Surahman adalah warga kurang mampu. Sebab, dia hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan saat ini sedang menganggur.
"Sekarang lagi nggak kerja, (kerja) bangunan kadang ya kerja kalau ada, kalau nggak ada ya nggak kerja. Kalau bangunan sehari paling dapat seratus ribu," kata Surahman.
Saat ini, mereka mengaku dibantu warga sekitar untuk hidup sehari-hari. Sebab, Surahman yang bekerja sebagai kuli bangunan, saat ini tengah menganggur.
Keluarga ini akhirnya mendapat atensi Pemkot Surabaya. Pihak pemkot langsung memberikan bantuan dan akses kesehatan bagi putri Surahman. Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mendatangi langsung rumah Surahman. Dia juga melihat langsung kondisi anak Surahman, Laila Fitriyah yang mengalami gizi buruk dan kelainan kelamin.
"Adik Laila sudah mendapatkan intervensi dari puskesmas dan rumah sakit. Memang ada beberapa hal yang mungkin belum bisa dicover (ditanggung), salah satunya BPJS," ungkap Anna Fajriatin kepada detikJatim di kediaman Surahman, Kamis (3/2/2022).
Untuk langkah pengobatan selanjutnya, Dinsos mengaku telah berkoordinasi dengan Kementrian Sosial (Kemensos) agar bisa dibantu menangani kebutuhan Laila yang belum bisa ditanggung BPJS.
"Jadi nanti obat-obatannya akan dikomunikasikan dengan RSUD dr Soetomo, dicari tahu obatnya apa. Ini nanti insyaallah akan dibantu cover oleh Kemensos," lanjut Anna yang saat itu datang bersama jajaran Dinsos Surabaya dan lurah setempat.
Selanjutnya, Anna menyampaikan Dinsos akan menyiapkan ambulans sebagai sarana Laila berobat ke rumah sakit. Serta akan memantau perkembangan balita 1,5 tahun itu tiap bulan.
"Pakai ambulans kami untuk kontrol tiap bulan ke rumah sakit. Tadi sudah saya tinggalin nomor handphone, nanti bisa kontak (saat dibutuhkan), kami jemput. Supaya tidak kehilangan (biaya) transport," ujar Anna.
Kini, keluarga Surahman sudah terdata sebagai masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Pemkot Surabaya. Anna juga tengah mengusulkan keluarga Surahman agar mendapatkan bantuan sosial.
Sedangkan terkait kondisi Laila Fitriyah yang mengalami gizi buruk, Dinsos berjanji untuk memenuhi kebutuhannya. Supaya berat badan laila bisa normal dan bisa dilakukan operasi.
"Insyaallah setelah kondisi gizinya baik, dia bisa dioperasi. Karena rumah sakit menunggu status gizi adik Laila," lanjut Anna.
Pihak pemkot juga menawarkan pekerjaan pada Surahman yang kini tengah menganggur.
"Nah, itu tadi kami sudah laporan ke bu asisten untuk dapatnya (pekerjaan), dimasukkan dalam satgas kebersihan," papar Anna.
(hil/hil)