Balita Alami Kelainan Kelamin di Surabaya Berharap Bantuan untuk Pengobatan

Balita Alami Kelainan Kelamin di Surabaya Berharap Bantuan untuk Pengobatan

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Kamis, 03 Feb 2022 11:44 WIB
Keluarga memprihatinkan di Surabaya dengan anak berkelamin ganda
Balita di Surabaya yang Mengalami Kelainan Kelamin (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Surabaya -

Pasangan suami istri Surahman-Yuliani tinggal dalam kondisi memprihatinkan di Sukomanunggal, Surabaya. Mereka berkekurangan dan harus mengobati putri keduanya yang mengalami kelainan kelamin.

Saat ini, mereka mengaku dibantu warga sekitar untuk hidup sehari-hari. Sebab, Surahman yang bekerja sebagai kuli bangunan, saat ini tengah menganggur.

"Ya ada, biasanya sembako (dari tetangga)," kata Yuliani saat ditemui detikJatim kediamannya, di Jalan Tanjungsari Bhakti Jaya, Kecamatan Sukomanunggal Kamis (3/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yuliani, Pemkot Surabaya juga telah memberikan bantuan. Yakni berupa sembako dan uang tunai untuk berobat putrinya yang berkelamin ganda.

"Iya sembako sama uang tunai untuk berobat, baru satu kali," ungkap Yuliani.

ADVERTISEMENT

Sedangkan, untuk biaya pemeriksaan putrinya di rumah sakit, Yuliana mengaku selama ini menggunakan BPJS. Mereka pun memiliki harapan besar agar putrinya sehat dan tumbuh secara normal.

"Sebab kasihan kalau sakit-sakitan, harus minum obat terus," ungkap Surahman.

Sebelumnya, Surahman (41) menceritakan kondisi keluarganya yang hidup serba berkekurangan dan memiliki putri yang mengalami kelainan kelamin.

"Putri saya, Laila Fitriyah usianya 1,5 tahun, mengalami kelainan kelamin," kata Surahman.

Menurut dia, anak keduanya itu telah diperiksakan ke rumah sakit dan harus menjalani prosedur operasi. Namun, balita itu tak kunjung dioperasi karena berat badannya kurang. Sebab, saat ini berat badannya hanya sekitar 5,4 kilogram.

"Pernah nanya ke Dokter di RS Dr Soetomo, katanya nunggu anaknya sehat dan berat badannya naik dulu, baru dilakukan tindakan (operasi)," kata Surahman.

Dia menjelaskan, putri keduanya tersebut lahir secara normal di rumah sakit. Setelah mengetahui adanya kelainan kelamin, dia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo saat itu.

"Langsung dites darah, ternyata kondisinya normal, jadi cuma nginep satu malam aja terus pulang," ungkap Surahman.

Namun, kondisi putrinya memburuk sebulan setelah lahir. Dia kerap mual-muntah, demam, dan tidak mau minum susu.

"Nah, itu baru dokter mengatakan kalau anak ini harus minum obat terus soalnya hormonnya ini kurang bekerja dengan baik (akibat kelainan kelamin). Jadi harus diperiksa semua," lanjut Surahman.

Dari hasil diagnosa dokter, putrinya mengalami Congenital Adrenal hyperplasia (CAH). Dia pun harus bolak-balik ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi putri.




(hse/iwd)


Hide Ads