Di Magelang, selain Candi Borobudur ada destinasi wisata yang patut untuk dikunjungi yakni Punthuk Setumbu. Destinasi wisata yang ada di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang ini menjadi tempat yang tepat untuk berburu terbitnya matahari atau sunrise.
Wisata sunrise Punthuk Setumbu ini dikelola secara mandiri oleh warga Dusun Kurahan. Pengelola Punthuk Setumbu, Nuryazid, mengungkapkan tiket masuk di Punthuk Setumbu terbagi menjadi dua kategori yakni wisatawan mancanegara (wisman) Rp 50 ribu dan wisatawan nusantara (wisnus) Rp 20 ribu.
Kemudian waktu tepat untuk berburu sunrise sekitar bulan Juni-Juli.
"Sunrise masih jadi andalan untuk wisatawan yang datang ke sini. Kalau memang benar-benar komunitas foto dan pecinta sunrise, datang nggak cuman sekali. Kalau nggak dapat, kapan (waktunya) ke sini lagi," ujar Yazid kepada detikJateng, Jumat (14/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data, kata Yazid, pada tahun 2024 turis mancanegara yang mengunjungi Punthuk Setumbu ada sekitar 18 ribu. Sedangkan yang wisatawan nusantara (wisnus) terdata 29 ribu.
"Untuk periode Januari-September ini (tahun 2025) wisman 12.620 dan wisnus 20.357 orang," ucapnya.
Wisatawan menikmati sunrise di Punthuk Setumbu, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (14/11/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng |
Pendapatan Capai Rp 3 Miliar
Yazid menyampaikan, pendapatan dari tiket masuk per tahun pun cukup menggembirakan. Rata-rata mencapai Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,3 miliar. Bahkan pada 2017 pernah tembus di angka Rp 3 miliar.
Dari pendapatan tersebut, selain untuk gaji 120 karyawan, juga biaya perawatan fasilitas, bagi hasil dengan dusun dan desa. Kemudian, kompensasi terhadap 10 warga pemilik lahan yang dibuat jalan hingga puncak.
Yang tak kalah pentingnya terhitung sejak 2017, pengelola tiap tahunnya membagikan THR (Tunjangan Hari Raya) bagi seluruh karyawan dan warga Dusun Kurahan. Saat ini terdata 275 KK (kepala keluarga) yang menerima THR dari pengelola Punthuk Setumbu dalam wujud uang dan sembako.
"Kunjungan wisata mancanegara, sini (Punthuk Setumbu) masih stabil. Sekarang andalan (wisatawan) asing (turis mancanegara)," kata Yazid.
Bagi THR ke Warga
Yazid menambahkan, pengelola tiap tahunnya membagikan THR untuk karyawan dan semua warga Dusun Kurahan. Menurutnya, keberadaan Punthuk Setumbu untuk pemberdayaan masyarakat.
"Pemberdayaan masyarakat Dusun Kurahan, desa dapat bagi hasil karena tanah desa (puncaknya). Kompensasi tiap tahun untuk 10 orang (pemilik lahan) Rp 2,4 juta per tahun," tambahnya.
"Tiap tahun dapat (THR) untuk karyawan Rp 750 ribu, untuk masyarakat Rp 115 ribu bentuknya uang Rp 50 ribu dan beras 5 kg per KK (ada 275) tiap mau Lebaran," jelas Yazid.
Berburu Sunrise
Sementara itu, Moch Room Rachman (35) dari Erau Tour and Travel Sidoarjo, Jawa Timur mengatakan, sudah tiga kali membawa rombongan wisatawan ke Punthuk Setumbu.
"Tamu pertama (rombongan wisatawan) dari BUMN, kedua kantor notaris dan ketiga kantor notaris. Kenapa saya membawa ke Punthuk Setumbu karena memang adaexperience(pengalaman) yang berbeda," katanya.
"Punthuk Setumbu ini destinasi yang bagus karena melihat lanskap alam dari ketinggian, sunrise.Experiencesunrise ini yang tidak banyak (lokasi) di wilayah Jogja. Saya kira Punthuk Setumbu ini bagus untuk experience mengambil momen sunrise. Dari sini ada pemandangan (bisa melihat) Gereja Ayam, Candi Borobudur, experience sangat berbeda dirasakan tamunya," ujarnya.
Hal senada disampaikan wisatawan asal Jakarta, Siti Robiah (24). Ia memperoleh informasi keberadaan Punthuk Setumbu dariGoogle reviewratingnya bagus.
"Keren, cuman nanjak (jalannya) menguji adrenalin dari (bawah) menuju (puncak) Punthuk Setumbu. Tapi, terbayarkan oleh view sunrise, bagus," ujarnya baru sekali naik Punthuk Setumbu.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Arif Rahman Hakim, mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Magelang ke Candi Borobudur, Candi Mendut dan Punthuk Setumbu.
"Wisatawan asing mesti ke Candi Borobudur, terus ada Punthuk Setumbu dan Candi Mendut. Untuk desa wisata kategori maju ada di Desa Wanurejo, Candirejo dan Karangrejo," kata Arif.
Wisatawan menikmati sunrise di Punthuk Setumbu, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (14/11/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng |
10 Destinasi Paling Diminati
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Muhamad Masrofi mengatakan, sejak Januari sampaiOktober 2025 total kunjunganwisatawan nusantara di Jateng mencapai 53.044.722orangdan total kunjunganwisman mencapai 532.413orang.
"Kabupaten Magelang tahun 2025 menjadi kontributorwisnus sebanyak 3,59persendari jumlah total kunjunganwisnus di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan untukwisman, Kabupaten Magelang memberikan kontribusi sebaran kunjungan wisatawan sebesar 47,16persendari total kunjungan Wisman di Provinsi Jawa Tengah," kata Masrofi saat dihubungidetikJateng.
Untuk di Jateng dari Januari hingga Oktober 2025 ada 10 besar destinasi wisata yang dikunjungi wisman. Destinasi itu antara lain Candi Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan, Kota Lama Semarang, Candi Mendut dan Pawon, Gedung Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Pulau Karimunjawa, Punthuk Setumbu, Pura Mangkunegaran dan Candi Sukuh.
"Dari (10 besar atau top ten), Candi Borobudur, Candi Mendut dan Pawon serta Punthuk Setumbu selalu menjadi top 10 destinasi wisata yang diminati wisnus/wisman di Provinsi Jawa Tengah," pungkasnya.
Simak Video "Video Polisi Gerebek Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Rugikan Negara Rp 3 T"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)













































