7 Summit Jawa Tengah: Ini Urutan Gunung Tertinggi dan Jalur Pendakiannya

7 Summit Jawa Tengah: Ini Urutan Gunung Tertinggi dan Jalur Pendakiannya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 25 Sep 2025 14:25 WIB
7 Summit Jawa Tengah: Ini Urutan Gunung Tertinggi dan Jalur Pendakiannya
7 Summit Jawa Tengah: Gunung Sindoro dari puncak Gunung Sumbing. (Foto: Endah both/Wikimedia Commons/CC BY-SA 4.0)
Solo -

Mendaki gunung di Jawa Tengah selalu punya daya tarik tersendiri. Tidak hanya karena panoramanya yang indah, tetapi juga karena tantangan dari jalur pendakiannya yang beragam. Di antara sekian banyak gunung, ada tujuh puncak yang sering dijadikan incaran pendaki dan populer disebut sebagai 7 Summit Jawa Tengah.

Gunung-gunung ini memiliki karakter unik. Ada yang dikenal karena ketinggiannya, ada pula yang istimewa karena sunrise dan lautan awannya yang memesona. Masing-masing punya jalur pendakian berbeda dengan tingkat kesulitan tersendiri, sehingga bisa menjadi pilihan bagi pemula maupun pendaki berpengalaman.

Kalau kamu penasaran mana saja gunung yang masuk daftar 7 Summit Jawa Tengah serta jalur pendakian yang bisa dipilih, yuk simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • 7 Summit Jawa Tengah berisi tujuh gunung populer dengan ketinggian dan karakter unik.
  • Tiap gunung punya jalur pendakian berbeda, dari ramah pemula hingga menantang.
  • Dari Gunung Slamet hingga Prau menjadi tujuan favorit pendaki karena menawarkan panorama terbaik di Jawa Tengah.

7 Summit Jawa Tengah

1. Gunung Slamet

Dilansir detikTravel, Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah sekaligus menjadi ikon bagi para pendaki. Letaknya unik karena secara administratif masuk ke lima kabupaten, yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga. Dengan ketinggian 3.428 mdpl, Slamet mendapat julukan "atap Jawa Tengah" dan punya puncak bernama Puncak Surono. Di puncak ini terdapat kawah aktif yang masih mengeluarkan aktivitas vulkanik.

ADVERTISEMENT

Meskipun termasuk gunung aktif, keindahannya tetap menarik hati banyak pendaki. Letusan terakhir tercatat pada 2009, namun setiap musim pendakian jalur menuju puncaknya selalu ramai. Slamet menawarkan pengalaman mendaki yang cukup menantang dengan udara dingin dan jalur panjang yang melelahkan.

Ada beberapa jalur resmi menuju puncak Slamet, dengan jalur Bambangan menjadi yang paling populer. Dari basecamp, pendaki biasanya menempuh 7-8 jam perjalanan melalui 9 pos hingga mencapai puncak. Selain itu, ada juga jalur lain seperti Gunung Malang, Penakir, Dipajaya, dan Baturaden yang masing-masing punya karakteristik berbeda.

2. Gunung Sumbing

Gunung Sumbing menduduki posisi kedua gunung tertinggi di Jawa Tengah. Kembali dikutip dari laporan detikTravel, gunung stratovolcano ini memiliki ketinggian 3.371 mdpl dan secara administratif berada di tiga kabupaten: Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Nama Sumbing sendiri tak lepas dari legenda kembar Sumbing dan Sindoro, yang hingga kini masih jadi cerita rakyat setempat.

Gunung Sumbing memiliki dua puncak utama, yakni Puncak Sejati dan Puncak Selo Konten. Letusan terakhir tercatat pada tahun 1730, yang meninggalkan kubah lava di sekitar kawah. Meski sejarah letusannya sudah lama, Sumbing masih dikategorikan gunung aktif dan menawarkan panorama menakjubkan berupa lautan awan saat matahari terbit.

Bagi pendaki, ada beberapa jalur resmi yang bisa dipilih. Jalur Garung adalah yang paling populer dan ramah untuk pendaki pemula, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 7-8 jam. Alternatif lainnya ada jalur Gajah Mungkur, Batusari, Cepit Parakan, hingga Mangli yang masing-masing menyuguhkan pemandangan khas, mulai dari hutan edelweis, kebun sayur warga, hingga panorama rumah-rumah di lereng gunung.

3. Gunung Lawu

Gunung Lawu menempati urutan ketiga dengan ketinggian 3.265 mdpl. Dihimpun dari laman resmi Visit Jateng dan Pemkab Karanganyar, letaknya Gunung Lawu terbilang unik karena berada di perbatasan dua provinsi, Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, Ngawi, dan Magetan. Lawu adalah gunung api tipe B yang belum meletus sejak tahun 1885, namun masih menunjukkan aktivitas berupa fumarol dan gas belerang, terutama di Kawah Candradimuka.

Lawu memiliki daya tarik bukan hanya dari sisi pendakian, tetapi juga nilai sejarah dan spiritual. Banyak pendaki sekaligus peziarah datang untuk menikmati alam sekaligus melakukan laku spiritual di jalur pendakiannya. Suasana mistis berpadu dengan keindahan alam pegunungan menjadikan Lawu selalu istimewa di hati para pendaki.

Beberapa jalur pendakian yang populer antara lain via Tambak, Cemoro Kandang, dan Cetho. Jalur-jalur ini dilengkapi fasilitas dasar seperti basecamp, toilet, hingga area parkir. Waktu tempuh ke puncak bisa mencapai 8-10 jam, tergantung jalur yang dipilih. Selain menantang, Lawu juga menyuguhkan panorama hutan rapat dan pemandangan luas hingga ke Jawa Timur.

4. Gunung Sindoro

Gunung Sindoro berada di urutan keempat dari 7 Summit Jawa Tengah dengan ketinggian 3.136 mdpl. Menurut penjelasan Hendri Agustin dalam buku Sistim Penilaian Kesulitan Gunung Indonesia (SPKGI), gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, berhadapan langsung dengan Gunung Sumbing. Secara geologi, Sindoro termasuk stratovolcano yang masih aktif namun dorman, sehingga tetap aman untuk didaki dengan tetap memperhatikan aktivitas kawahnya.

Karakteristik Sindoro adalah jalurnya yang berpasir dengan medan terbuka sejak awal pendakian. Vegetasi berupa hutan lumut bisa ditemui di bagian bawah, sedangkan semakin ke atas jalurnya tandus dan curam. Hal inilah yang membuat pendakian Sindoro menantang sekaligus mempesona, karena menyajikan pemandangan luas dan eksotis.

Ada beberapa jalur populer untuk mencapai puncak Sindoro. Jalur Kledung adalah yang paling ramai dan relatif aman, dengan estimasi 6-9 jam perjalanan. Selain itu, jalur lain seperti Sigendang, Bansari, Ndoro Arum (jalur naga), hingga Alang-alang Sewu juga bisa jadi pilihan. Tiap jalur menawarkan tantangan berbeda, dari trek landai hingga jalur panjang ekstrem untuk pendaki berpengalaman.

5. Gunung Merbabu

Di urutan kelima ada Gunung Merbabu yang memiliki ketinggian 3.145 mdpl dan terletak di perbatasan Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Semarang. Kembali dikutip dari penjelasan Hendri Agustin, gunung ini adalah stratovolcano yang sudah tidak aktif, sehingga relatif aman untuk didaki.

Keindahan Merbabu dikenal lewat padang savana yang luas, punggungan panjang, dan pemandangan terbuka langsung ke Gunung Merapi. Meski cuacanya cenderung stabil, jalurnya bisa terasa panas dan terjal karena minim pepohonan di beberapa bagian.

Merbabu menawarkan banyak pilihan jalur pendakian resmi dengan karakter yang bervariasi. Jalur Selo dan Cuntel populer karena relatif mudah, aman, dan ramai sehingga cocok bagi pendaki yang ingin jalur jelas dengan fasilitas basecamp tertata.

Sementara itu, jalur Suwanting dikenal menantang karena panjang dan memiliki elevasi gain tinggi, tetapi menghadirkan panorama sabana yang sangat indah. Ada juga jalur Wekas dan Thekelan yang punya medan alami dengan kombinasi hutan lebat dan savana terbuka, cocok untuk pendaki yang ingin suasana lebih tenang.

Secara umum, Merbabu memiliki tingkat kesulitan menengah dan tetap membutuhkan persiapan fisik, terutama karena jalur-jalurnya terbuka dan rentan dehidrasi. Meskipun begitu, pemandangan sabana luas dan panorama gunung sekitarnya membuat Merbabu jadi salah satu favorit pendaki di Jawa Tengah.

6. Gunung Merapi

Dihimpun dari buku Taman Nasional Jawa tulisan Ajeng Wind serta Sistim Penilaian Kesulitan Gunung Indonesia (SPKGI) tulisan Hendri Agustin, Gunung Merapi adalah salah satu gunung paling terkenal sekaligus paling aktif di Indonesia. Dengan ketinggian 2.930 mdpl, gunung ini secara administratif masuk ke wilayah Sleman (DIY), Magelang, Boyolali, dan Klaten (Jawa Tengah).

Merapi dikenal sebagai stratovolcano tipe A, artinya sangat aktif dengan kawah dan kubah lava yang terus berkembang. Tak heran jika meskipun berbahaya, pesonanya selalu menarik perhatian pendaki maupun wisatawan.

Pendakian Merapi umumnya dilakukan melalui jalur New Selo di Boyolali yang dianggap paling aman. Dari basecamp, pendaki membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam untuk sampai ke Pasar Bubrah, puncak resmi yang masih berada di zona aman. Jalurnya didominasi pasir, batu tajam, serta tebing sempit yang menuntut kewaspadaan ekstra, apalagi ketika kabut turun dan suhu bisa menyentuh di bawah 5Β°C. Sementara jalur lama seperti Kaliurang, Sawangan, maupun Deles kini sudah tidak dianjurkan untuk dipakai karena tingkat risikonya yang tinggi.

Meskipun ancaman erupsi selalu membayangi, Merapi tetap ramai dikunjungi. Justru pengalaman mendaki gunung yang "hidup" ini memberi sensasi tersendiri bagi para pendaki. Pemandangan sunrise dari Pasar Bubrah dengan latar Gunung Merbabu hingga Sindoro-Sumbing jadi hadiah yang membuat perjalanan terasa sepadan, menjadikan Merapi salah satu puncak penting dalam daftar 7 Summit Jawa Tengah.

7. Gunung Prau

Gunung Prau sering disebut sebagai gunung dengan pemandangan terbaik di Jawa Tengah. Terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, ketinggiannya mencapai 2.565 mdpl dan menjadi batas alami antara empat kabupaten, yaitu Batang, Kendal, Temanggung, dan Wonosobo. Gunung ini terkenal ramah bagi pendaki pemula, sehingga sering menjadi pilihan untuk pendakian pertama.

Keindahan utama Prau ada pada momen matahari terbit yang disebut "golden sunrise." Dari puncaknya, pendaki bisa menyaksikan hamparan lautan awan dengan siluet gunung-gunung lain di Jawa Tengah seperti Sindoro, Sumbing, Merapi, hingga Merbabu. Suasana ini menjadikan Prau salah satu gunung terfavorit, terutama bagi pecinta fotografi alam.

Jalur pendakian Gunung Prau juga sangat beragam. Ada enam basecamp resmi yang bisa dipilih, di antaranya via Patak Banteng yang paling ramai, Kalilembu dengan jalur landai, hingga jalur Igirmranak yang melewati Terowongan Kemin ikonik.

Tarif masuknya relatif terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per orang. Fasilitas di basecamp yang cukup lengkap membuat pendakian ke Gunung Prau terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Itulah deretan 7 Summit Jawa Tengah dengan pesona dan jalurnya masing-masing. Dari yang menantang hingga yang ramah pemula, semuanya menyimpan pengalaman mendaki yang berkesan. Jadi, sudah siap mencoba salah satunya dulu, atau malah bertekad menaklukkan ketujuhnya?




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads