Candi Borobudur mulai Juli ini buka untuk wisatawan lebih pagi. Mereka memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berburu sunrise di situs purbakala itu.
detikJateng pun berkesempatan mengikuti uji coba wisata sunrise di puncak Candi Borobudur, Sabtu (26/7/2025). Persiapan untuk menuju bangunan peninggalan wangsa Syailendra kurang lebih sejak pukul 04.00 WIB.
Registrasi untuk pengunjung berlangsung di Borobudur Study Center (BSC) atau yang dikenal dengan Manohara. Saat registrasi ini, wisatawan baik mancanegara maupun domestik bakal mendapatkan senter, gelang dan upanat atau sandal khusus naik Candi Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurang lebih pukul 05.00 WIB, puluhan wisatawan dengan didampingi guide mulai berjalan naik menuju struktur bangunan candi. Persis saat berada di pelataran Candi Borobudur, gelang yang dipakai wisatawan dicek oleh petugas.
Wisata sunrise di Candi Borobudur ini diuji coba kembali semenjak, Selasa (15/7) lalu. Adapun sebelum pandemi COVID-19, wisata sunrise pernah menjadi ikonik di Candi Borobudur.
Sayang, pada kesempatan ini matahari tak terlihat karena tertutup kabut. Kendali, demikian wisatawan tetap mengaku mendapatkan pengalaman di puncak Candi Borobudur dengan bermandi cahaya matahari pagi.
"Ini tempat yang sangat menakjubkan. Kami merasa sesuatu yang sangat kuat, di sini sangat indah," kata Gregoire Le Solleuz, turis asal Prancis kepada wartawan di Candi Borobudur, Sabtu (26/7/2025).
Pihaknya datang bersama keluarganya baru kali pertama di Candi Borobudur. Rencananya selain Borobudur, bakal menuju Banyuwangi dan Flores.
"Ya pertama kali dan kita sampai 2 hari lalu di Indonesia bersama keluargaku untuk mengunjungi tempat-tempat penting," sambungnya.
Meski gagal menyaksikan momen sunrise, dia mengaku tidak kecewa. Sebab dia masih bisa menikmati keindahan Borobudur saat diterpa sinar matahari pagi yang indah.
"Ini sangat hidup. Kita bisa merasa suatu yang sangat kuat. Ini menarik untuk merasakannya. Habis ini rencana mau ke Bromo lalu ke Flores," tambahnya.
Hal senada disampaikan wisatawan domestik asal Semarang, Maman (40). Pihaknya yang datang bersama istri dan kedua putranya.
"Kalau wisata sunrise, ini pengalaman baru bagi saya. Saya pagi dari Semarang memang harapannya bisa melihat sunrise untuk pertama kalinya," kata Maman.
"Setelah menikmati memang luar biasa sekali. Satu dari candinya secara penataan sudah sangat rapi, bersih, dan banyak cerita di dalamnya," ujarnya.
Menurutnya, saat berada di puncak Candi Borobudur bisa melihat pemandangan alam yang indah.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Injourney Destination Management (IDM) atau PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Kacung Marijan mengatakan, sekarang bisa lebih awal naik Candi Borobudur dengan adanya sunrise.
"Sunrise ini sebetulnya sudah lama kita miliki. Banyak wisatawan menikmati sunrise di Candi Borobudur ini. Tapi, sejak COVID itu ditiadakan," kata Kacung.
"Apalagi waktu itu juga ada upaya untuk meninjau berapa orang kira-kira yang naik (Candi) Borobudur. Lha mulai bulan ini, kita sudah mulai uji coba orang-orang bisa melihat sunrise kembali di Candi Borobudur," imbuhnya.
Sunrise di Candi Borobudur, kata Kacung, diharapkan para pengunjung yang sudah menantikan sunrise di Candi Borobudur dibuka kembali.
"Bulan ini mulai kita hidupkan kembali (dibuka). Jadi, nanti bukan hanya sunrise, tapi sunset. Bahkan, ada rencana juga melihat Candi Borobudur pada saat bulan purnama. Untuk sunrise ini bagian dari kesepakatan dengan Kementerian Kebudayaan untuk menghidupkan kembali sunrise. Karena itu memang ditanyakan banyak orang, kapan akan ada sunrise kembali," ujarnya.
(ahr/rih)