Mengulik wisata di Indonesia memang tak ada habisnya. Karena Indonesia memiliki banyak sekali jenis wisata seperti wisata alam, budaya, maupun sejarah seperti museum.
Museum yang ada di Indonesia juga dapat dibilang sangat beragam. Salah satu museum yang terkenal dan unik ialah Museum Kereta Api Ambarawa yang terletak di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Museum yang menjamu para pengunjungnya dengan koleksi kereta api dan fasilitas yang lainnya ini sudah cukup dikenal oleh wisatawan lokal. Berikut informasi mengenai sejarah, harga tiket, hingga fasilitas di museum ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Museum Kereta Api Ambarawa
Dikutip dari laman resmi KAI Wisata, Museum Kereta Api Ambarawa awalnya merupakan sebuah stasiun dengan nama Stasiun Willem I yang dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Stasiun ini diresmikan pada 21 Mei 1873 yang juga merupakan tanggal dibukanya lintas Kedungjati-Ambarawa.
Stasiun ini dibangun setelah sebuah kompleks benteng besar berhasil dirampungkan pada tahun 1848 yang diberi nama Benteng Willem I karena dibangun pada masa Raja Willem I. Pada tahun 1873, mulai dibangun jaringan kereta api di Ambarawa oleh NISM sebagai syarat yang harus dipenuhi NISM untuk mendapatkan izin konsesi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).
Oleh karena itu, NISM wajib untuk membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambarawa untuk keperluan militer sepanjang 37 km. Saat pertama kali beroperasi, Stasiun Willem I digunakan untuk sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di kawasan Jawa Tengah.
Akan tetapi, pada tahun 1976, Stasiun Willem I berhenti dioperasikan dan dicanangkan sebagai Museum Kereta Api Ambarawa oleh Gubernur Jawa Tengah waktu itu, Supardjo Rustam. Hal ini merupakan upaya untuk melestarikan peninggalan lokomotif uap sebagai daya tarik wisata di Jawa Tengah.
Harga Tiket Masuk
Mengutip dari akun Instagram @wisata.museumkeretaapiambarawa, harga tiket masuk museum ini terbagi atas beberapa kategori sebagai berikut:
- Dewasa: Rp. 20.000,-
- Anak/Pelajar/TNI-Polri/KAI Group: Rp. 10.000,-
- Wisatawan mancanegara: Rp. 30.000,-
- KA Wisata Ambarawa reguler: Rp. 100.000,-
Pemesanan tiket dapat dilakukan dengan langsung datang ke lokasi (on the spot).
![]() |
Jam Buka Museum
Masih diinformasikan Instagram @wisata.museumkeretaapiambarawa serta laman KAI Wisata, museum ini beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Khusus pada hari Sabtu dan Minggu serta tanggal merah, museum ini menyediakan Kereta Api Wisata, Cho Cho Train, serta live music.
Daya Tarik Museum Kereta Api Ambarawa
Mengutip jurnal milik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, daya tarik utama museum ini ialah koleksi lokomotif uap sejumlah kurang lebih 24 buah dan lokomotif diesel yang berjumlah dua buah. Selain itu, museum ini memiliki banyak koleksi lain seperti koleksi administrasi perkeretaapian antara lain mesin telepon, mesin telegraf, mesin ketik, pembukuan, dan mesin cetak tiket.
Koleksi lain seperti koleksi gerbong kereta dan seragam juga ada di museum ini. Seragam masinis lengkap dengan atributnya seperti topi, peluit, dan sebagainya. Dari luar gedung, akan terlihat koleksi halte dari berbagai daerah yang dipindahkan di museum ini. Terdapat koleksi tambahan lain seperti timbangan barang, aneka semboyan penanda, miniatur lokomotif kereta, sistem rel bergerigi, mesin pembuat rel, dan lainnya.
Fasilitas Museum Kereta Api Ambarawa
Dikutip dari laman resmi milik PT Kereta Api Pariwisata, selain beberapa koleksi lokomotif dan koleksi barang perkeretaapian kuno lainnya, museum ini juga menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung ketika berlibur di Museum Kereta Api Ambarawa, antara lain:
- Perjalanan wisata
Museum ini menyediakan perjalanan wisata menaiki Kereta Api Wisata dengan rute Ambarawa-Tuntang (pp) menggunakan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage. Selain itu terdapat rute lain seperti Ambarawa-Jambu-Bedono (pp) yang menggunakan lokomotif uap bergerigi yang berjalan melewati rel bergerigi yang menjadi satu-satunya rel bergerigi yang masih aktif di Indonesia. - Sewa kegiatan
Selain menjadi tempat sejarah, museum ini juga membuka penyewaan untuk berbagai kegiatan seperti pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, workshop, dan lainnya.
Demikian merupakan informasi mengenai Museum Kereta Api Ambarawa. Semoga dapat menjadi inspirasi detikers untuk berlibur bersama keluarga, ya.
Artikel ini ditulis oleh Novyana, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(aku/rih)