Bagi masyarakat Demak dan sekitarnya dapat mengisi akhir pekan dengan mendatangi Alun-alun Demak. Pasalnya pada Sabtu dan Minggu ini ada pertunjukkan tari dari sejumlah pegiat seni.
Seperti halnya malam ini, kelompok penari cilik dari Sanggar Kornelis Budaya menampilkan tarian manuk huwuk atau burung hantu. Penari dari anak kecil usia kurang 10 tahun itu mengenakan kostum tari berwarna keemasan dengan ada aksesoris corak sayapnya.
Mereka menari di atas panggung yang disaksikan ribuan warga. Gerakan koreografi mereka kadang tak seirama satu dengan yang lain, namun hal itulah yang membuat penonton terhibur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tadi lewat, ada ramai-ramai terus ikut nonton. iya cukup menghibur," kata salah satu warga asal Kecamatan Demak, Fadhli (33) yang datang bersama anak dan istrinya, Sabtu (27/4/2024) malam.
Ia mengatakan acara tersebut cukup menarik dan perlu diadakan rutin. "Saya kurang tahu, tapi ini bagus sebaliknya dilaksanakan rutin," ujarnya sambil menggendong anaknya.
Selain itu ada juga penampilan tarian Manuk Todang dafi Sanggar Padma Baswara. Tarian tersebut juga ditampilkan oleh kelompok penari anak kecil dengan mengenakan kostum berwarna putih.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, dalam sambutannya mengatakan acara tersebut merupakan pekan kebudayaan daerah. Akhir pekan ini dimeriahkan dengan 21 sanggar tari sekaligus memperingati Hari Tari Sedunia.
"Dengan penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Daerah diharapkan muncul generasi muda, seniman dan budayawan untuk berkreasi.
Adapun tujuannya untuk mendorong generasi muda melestarikan budaya melalui tradisi yang telah diwariskan oleh para leluhur," ujar Haris.
"Sedangkan tujuan Hari Tari Dunia, untuk menyatukan banyak orang dari lintas etnis, negara dan politik yang dirumuskan dalam menari dan setiap tahunnya peringatan hari tari dunia disampaikan dengan koreografi tari," sambungnya.
Ia menerangkan penyelenggaraan pekan kebudayaan daerah tersebut selama dua hari mulai sore tadi hingga besok, Minggu (28/4) sore. Pekan budaya tersebut dibuka secara simbolis oleh Sekda Demak Akhmad Sugiharto dan Forkopimda malam ini.
"Besok masih ada tarian-tarian dari sejumlah Sanggar Tari hingga pukul 17.00 WIB yang puncaknya tarian kolosal," ujarnya.
Selain itu Sekda Demak berpesan agar pedagang kaki lima memperhatikan sampah jualannya. Yakni PKL yang turut meramaikan acara di tengah Alun-alun Demak itu.
"Saya minta tolong agar para PKL memperhatikan sampahnya. Karena penyebab dari banjir kemarin salah satunya merupakan sampah kita bersama," ujar Sugiharto.
Seperti diketahui bahwa selain menyaksikan pertunjukkan tari di Alun-alun Demak pengunjung juga bisa menikmati jajanan dan hiburan dari sejumlah PKL. Seperti halnya jajanan ringan, wahana melukis anak, dan sebagainya.
(cln/cln)