Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku hal ini menjadi salah satu pencapaian Kabupaten Klaten. Ia pun sempat membeberkan upaya-upaya yang telah dilakukannya untuk memastikan obyek wisata di Klaten mampu menggaet dan siap menampung para pemudik selama libur Lebaran.
"Memang ini apa yang sudah saya targetkan, apa yang sudah saya persiapkan jauh-jauh hari. Terutama pada saat arus mudik itu saya rapat dua kali dengan jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Klaten, seluruh camat," kata Sri Mulyani di Alun-alun Klaten, Senin (22/4/2024).
"Menindaklanjuti pemerintah desa yang sudah memiliki badan usaha milik desa (BUMDes), tentunya di sektor pariwisata untuk dipersiapkan, untuk dipoles, untuk ditata pada saat arus mudik, pada saat libur Lebaran," sambungnya.
Dari jauh-jauh hari sebelum memasuki arus mudik Lebaran, kata Sri Mulyani, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan obyek wisata serta akses menuju obyek-obyek wisata di Klaten. Sebab, momen libur Lebaran ini bisa menjadi ajang promosi potensi wisata di Kabupaten Klaten lewat para pemudik.
"Ini patut kita syukuri, semoga duta-duta masyarakat Klaten yang di rantau ini bisa mempromosikan wisata di Kabupaten Klaten. Itu memang sudah kami persiapkan, kami harapkan, sehingga persiapan di pemerintahan desa juga dipersiapkan dengan baik," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disbudporapar) Kabupaten Klaten Sri Nugroho menjelaskan, sejak tanggal 1-15 April, terhitung ada sebanyak 335.793 wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Klaten, termasuk ke Candi Prambanan.
"Kami hitung dengan yang ada di Candi Plaosan maupun Candi Sojiwan semuanya secara keseluruhan ini 335.793. Wisatawan nusantara 332.503, untuk wisman (wisatawan mancanegara) 3.290," ungkap Sri Nugroho.
Obyek wisata air, khususnya Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung jadi obyek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan, dengan 8.000-an pengunjung. Disusul Obyek Mata Air Cokro (OMAC) di Daleman, Kecamatan Tulung dengan 4.000-an pengunjung.
"Kalau kami lihat itu dari tahun ke tahun memang ada peningkatan, kalau tahun ini 15 persen, karena memang sekarang banyak destinasi. Apalagi kuliner kita juga terkenal," terangnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), peringkat kedua dengan jumlah kunjungan terbanyak yaitu Semarang mencapai 335.595 wisatawan, disusul Kabupaten Wonosobo dengan 144.163 wisatawan, kemudian Kota Surakarta 221.448. (ncm/ncm)