Siapa Sangka! Umbul Susuhan Klaten Dulunya Tempat Cuci Mobil dan Truk

Jelajah Umbul Klaten

Siapa Sangka! Umbul Susuhan Klaten Dulunya Tempat Cuci Mobil dan Truk

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 19 Des 2023 13:31 WIB
Objek wisata Umbul Susuhan di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Foto: Objek wisata Umbul Susuhan di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. (Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten - Satu lagi mata air di wilayah Kabupaten Klaten yang berubah wajah menjadi objek wisata yaitu Umbul Susuhan. Mata air di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten itu padahal dulunya hanya dimanfaatkan untuk mencuci kendaraan.

"Ya biasa dulu untuk mandi, cuci dan guyangan (cucian) kendaraan warga. Mata airnya ada dua," ungkap Jamari (60), warga setempat kepada detikJateng, Selasa (19/12/2023) siang.

Diceritakan Jamari, Umbul Susuhan punya dua mata air, yaitu di Utara dan tengah. Dulunya ada dua pohon beringin besar tapi ambruk terkena angin.

"Ambruk kena angin, dulu pas mau Pilkades ingat saya. Tapi airnya juga tidak pernah kering meski pohonnya ambruk," kata Jamari.

Sekretaris BUMdes Mahanani Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Bima Sakti Prasetya menjelaskan dulunya Umbul itu hanya untuk keperluan warga sekitar. Difungsikan untuk mandi, cuci dan mencuci kendaraan roda empat.

"Dulu untuk mandi, cuci, untuk cuci mobil, cuci truk. Jadi Umbul ini sudah ada sejak lama," ungkap Bima kepada detikJateng di lokasi.

Air dari mata air Susuhan, sambung Bima, tidak pernah kering sepanjang tahun meski kemarau. Tahun 2019 pohon beringin sempat ambruk terkena angin.

"Tumbang pohonnya sekitar akhir 2019, tidak pernah kering. Meskipun pohonnya tumbang," kata Bima.

Setelah pemerintah membuka pembentukan BUMdes, ucap Bima, mata air tersebut dijadikan objek wisata di awal 2016. Di awal pengembangan jumlah pengunjung lumayan banyak.

"Awal pembangunan itu jumlah pengunjung cukup banyak, sempat omzetnya Rp 1-2 miliar. Tapi kemudian ada pandemi COVID-19 menurun signifikan. Ini mulai baik tapi belum bisa mendekati rekor sebelum COVID," lanjut Bima.

Bima menyatakan saat ini pengunjung mulai pulih. Di hari biasa bisa 200-300 orang tetapi jika akhir pekan atau liburan, bisa mendekati 1.000 orang.

"Weekend bisa 500 pengunjung tapi untuk liburan bisa sampai 1.000 orang. Di sini bukanya jam 05.00 WIB sampai 17.00 WIB," ucap Bima.

Objek wisata Umbul Susuhan di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten.Objek wisata Umbul Susuhan di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Bakal Tambah Beberapa Fasilitas di Umbul Susuhan

Saat ini di Umbul Susuhan, ucap Bima, ada empat kolam. Terdiri dari kolam anak, dewasa, khusus wanita dan kolam mata air utama. Ke depan akan menambah beberapa fasilitas.

"Ke depan rencana kita buat kolam terapi ikan. Saat ini untuk harga tiket hanya Rp 10.000, untuk balita gratis, untuk rombongan pelajar atau pesantren kita berikan diskon untuk pendidikan," imbuh Bima.

Pengunjung asal Kecamatan Bayat, Saryono mengatakan dirinya sudah berkali-kali datang ke lokasi. Selain tiketnya murah juga paling dekat.

"Ya paling dekat untuk mata air alami. Di sini juga tidak terlalu ramai dan mudah karena di tepi jalan," katanya kepada detikJateng.

Umbul Susuhan memang tidak sulit dicari karena persis di tepi jalan Klaten - Boyolali. Dari Klaten kota hanya sekitar lima kilometer ke Utara arah Boyolali.

Tepat di sisi kiri jalan setelah Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom bangunan Umbul Susuhan akan terlihat. Pengunjung tinggal parkir dan masuk setelah membayar harga tiket.


(apu/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads