Gedung Outdetrap menyuguhkan pameran rempah-rempah yang mengingatkan akan sejarah gedung tersebut termasuk Kota Lama, Semarang. Pameran tersebut merupakan bagian festival seni Semarang Bercerita dengan tema Jalur Rempah.
Memang tak ada yang menonjol di pintu masuk Gedung Outdetrap, Kota Lama, Semarang pada Kamis (7/12/2023) sore. Para pengunjung yang hadir baru bisa merasakan bahwa di gedung itu terdapat pameran seni usai melewati pintu utama.
Pameran seni itu menyuguhkan berbagai karya dengan tema Jalur Rempah. Penyelenggara berusaha mengangkat sejarah Semarang yang pernah menjadi jalur rempah saat masa pendudukan kolonial Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tema Semarang pada masa lalu kan sebagai salah satu perjalanan rempah di Nusantara, perjalanan perdagangan rempah," kata seorang panitia, Ragil Adi saat di lokasi.
Berbagai hasil karya seni rupa seperti foto, desain grafis, dan lukisan. Dengan tema rempah seperti menarik muda-mudi yang mengunjungi pameran untuk mengabadikan kehadiran mereka.
Salah satu yang paling ramai dikunjungi ialah instalasi seni menyerupai pohon yang banyak tergantung berbagai jenis rempah. Pengunjung juga banyak melihat-lihat berbagai rempah yang disajikan di atas tampah.
![]() |
Dalam pameran itu juga ditampilkan sedikit sejarah Semarang sebagai jalur rempah. Termasuk informasi tentang Gedung Outdetrap yang merupakan tempat gudang rempah-rempah saat masa pendudukan VOC.
"Harapannya kita bisa menyajikan suatu pameran event sebagai pencapaian estetis, yang bisa diterima masyarakat, bisa dinikmati masyarakat, dan masyarakat bisa ada edukasinya tentang seni, tentang rempah jadi masyarakat juga nisa belajar jadi tidak sekadar piknik," jelasnya.
Festival seni ini akan berlangsung hingga 10 Desember 2023 atau satu hari sebelum hari Rempah Nasional. Selama pameran berlangsung, pengunjung bisa datang dan menyaksikan hasil karya seni warga Semarang secara gratis.
"Kalau kita bicara tentang Semarang artinya ada sebuah jalur rempah di sana. Semarang punya sebuah kota yang indah pada zamannya nah itu jangan sampai hilang, karena degradasi pasti akan terjadi jika kita tidak paham tentang sejarah kedudukan Semarang pada masa lampau. Kalau kita bicara dengan jalur rempah maka di sana ada nilai-nilai kebangsaan dari leluhur kita yang memang sudah berjuang di Kota Semarang, ekonomi, politik maupun keragaman, dan keberagaman," kata Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin saat mengunjungi pameran itu.
![]() |
Kaitan Kota Lama Semarang dan Rempah-rempah
Mengutip laman resmi Wonderful Indonesia, sejarah Kota Lama Semarang sebagai jalur rempah di Indonesia bermula sejak abad ke-15. Dijelaskan bahwa utusan Kaisar Cina bernama Zheng He atau Laksamana Cheng Co menginjakkan kaki di tanah Jawa pada abad ke-15. Sejak saat itulah perdagangan di kawasan tersebut semakin berkembang.
Pada abad ke-17 hingga selanjutnya, Semarang bahkan menjadi pusat perdagangan untuk rempah-rempah. Hal ini tak terlepas dari keberadaan pelabuhan yang ada di kawasan tersebut. Sebagian besar perjalanan aktivitas perdagangan ataupun penumpang melalui jalur laut.
Letak Semarang yang strategis berada di tengah pesisir utara Pulau Jawa membuatnya sebagai wilayah yang sibuk. Kawasan ini menjadi tempat percampuran budaya Cina, India, Arab, dan juga Eropa.
Lebih lanjut dihimpun melalui laman resmi Kemendikbud RI, kawasan Kota Lama Semarang merupakan situs benteng VOC pada masa lampau. Hal ini dapat dilihat pada lima sudut di peta yang membentuk pola benteng VOC.
Salah satu bangunan yang memiliki nilai historis pada kawasan Kota Lama Semarang adalah Gedung Oudetrap. Gedung ini didirikan pada tahun 1834 silam. Tujuannya sebagai gudang yang digunakan untuk menyimpan jenis rempah-rempah berupa gambir oleh VOC.
![]() |
(apl/ahr)