Eks Hotel 28 Tahun Mangkrak di Solo Jadi 'Rumah Hantu' Bikin Tamu Bergidik

Eks Hotel 28 Tahun Mangkrak di Solo Jadi 'Rumah Hantu' Bikin Tamu Bergidik

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 05 Des 2023 14:57 WIB
Bekas Hotel Cakra yang dulu terbengkalai kini jadi wahana rumah hantu terbesar di Indonesia, Selasa (5/12/2023).
Foto: Bekas Hotel Cakra yang dulu terbengkalai kini jadi wahana rumah hantu terbesar di Indonesia, Selasa (5/12/2023). (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Gedung bekas Hotel Cakra Solo kini disulap menjadi wahana rumah hantu terbesar se-Indonesia. Gedung yang dulunya terbengkalai, kini ramai dikunjungi muda-mudi Kota Bengawan yang ingin memacu adrenalinnya.

Dikutip dari detikProperti, Hotel Cakra sudah 28 tahun berhenti beroperasi. Dulunya, tempat ini menjadi titik pasukan Jepang hengkang dari Solo. Ditandai dengan prasasti perebutan kekuasaan Jepang dan pertempuran Kempetai yang tampak di bagian depan hotel.

Wahana rumah hantu di hotel yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Solo, itu digelar oleh Paranormal Phenomenon Indonesia (PPI) mulai 30 November 2023 hingga 29 Januari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permit PPI, Elma (57) mengatakan, eks Hotel Cakra terpilih menjadi wahana rumah hantu karena menyimpan sejarah pertempuran Indonesia melawan Jepang.

"Jadi di gedung ini kan ada semacam riwayat perjuangan zaman dulu, bahwasanya di sini itu ada bunker tahanan Jepang waktu itu, terus kebetulan di sini juga ada prasastinya," kata Elma saat ditemui detikJateng, Selasa (5/12/2023).

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, adanya wahana rumah hantu ini pun menjadi ajakan bagi masyarakat Solo untuk bisa mencoba pengalaman baru yang bisa melatih kepercayaan dirinya.

"Selain itu juga yang lebih real-nya, ingin mengajak warga Solo dan sekitar semakin percaya diri kalau kita itu bisa mengatasi hal-hal seperti yang sering terjadi di sehari-hari," imbuhnya.

Persiapan untuk pengadaan wahana rumah hantu pun sudah dipikirkan pihak PPI sejak 4 bulan lalu. Riset-riset pun telah dilakukan. Usai mengetahui adanya hotel terbengkalai di Kota Solo yang terkenal dengan kesan horornya, dibangunlah wahana rumah hantu di atas gedung seluas 9.000 meter persegi tersebut.

"Memang niatnya kita cari tempat yang boleh dibilang se-angker mungkin dan dinyatakan kalau warga Solo terutama (warga) sekitar Hotel Cakra, bahwa eks hotel Cakra ini memang pusatnya horor," terang Elma.

Terdapat dua kategori wahana uji nyali, yaitu Zombieverse yang bertemakan teror bunker penjara, serta Lawang Sukmo yang menghadirkan hantu-hantu lokal.

Bekas Hotel Cakra yang dulu terbengkalai kini jadi wahana rumah hantu terbesar di Indonesia, Selasa (5/12/2023).Bekas Hotel Cakra yang dulu terbengkalai kini jadi wahana rumah hantu terbesar di Indonesia, Selasa (5/12/2023). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Zombieverse itu seperti zombie yang bisa mengejar, berinteraksi, ada permainannya, ada senjatanya, ada twist-nya. Kalau di Lawang Sukmo hantu lokal, kuntilanak, pocong, dan hantu-hantu yang lain, yang biasa ada di Indonesia," tuturnya.

Selama pengadaan wahana rumah hantu itu, PPI pun menyiapkan tak hanya tim medis, tapi juga tim supranatural yang bertugas mengatasi para pengunjung yang kerasukan. Elma mengungkapkan, memang ditemukan beberapa pengunjung yang sempat kerasukan tapi langsung tertangani oleh para supranatural yang ia gandeng.

"Tapi Alhamdulillah memang kita sudah siap dengan hal-hal itu. Kita di samping medis, ini supranaturalnya juga kita siap jadi ada safety untuk itu," tegasnya.

Sejumlah kejadian mistis mengiringi wahana rumah hantu, simak ceritanya di halaman berikutnya:

Cerita Mistis di Balik Operasional Rumah Hantu

Dalam gelaran wahana uji nyali tersebut, ada sekira 140 personel yang digandeng untuk menjadi zombie dan peraga hantu. Hal itulah yang membuat wahana rumah hantu yang digelar PPI kali ini disebut sebagai yang terbesar di Indonesia.

"Karena belum ada yang sebesar ini. Kalau total talent ada 118 talentnya untuk field crew, runner, ya totalnya kurang lebih 140 personel lah untuk yang aktif di sini," jelasnya.

Elma pun menerangkan, para talent yang terlibat juga memiliki latar belakang kesenian, sehingga tidak sulit bagi mereka berpura-pura menjadi hantu untuk menakut-nakuti para pengunjung. Ia pun menceritakan gangguan-gangguan yang ada selama proses pembuatan wahana uji nyali tersebut.

"Kebetulan kemarin ada seorang indigo yang tahu persis bahwa talent itu cuma tiga orang, tapi di situ muncul ada lima orang. Sampai berapa kali ya, hari kedua itu (ada) tiga orang juga yang kerasukan," ungkapnya.

"Ada satu pohon yang tidak mau ditebang, di belakang pojok sana yang itu rencananya untuk parkir seperti ada saja kendalanya. Misalnya gergaji yang nggak berfungsi, listrik yang mati, ada aja gitu," sambungnya.

Akhirnya ia memutuskan untuk tidak menebang pohon tersebut, dan hanya menghilangkan ranting-ranting kecil yang sekiranya akan mengganggu para pengunjung.

Ia pun berharap, agar para pengunjung dapat menaati tata tertib yang dianjurkan oleh para petugas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah satu pengunjung yang baru saja menyelesaikan wahana, Diva (24) mengatakan puas bisa mencoba wahana uji nyali tersebut. "Tempatnya luas dan kayak gelap banget, tadi saya kebanyakan merem sama nunduk. Full adrenalin, terus buat orang-orang yang suka adrenalin kayak gini cocok banget buat mereka," tuturnya.

Menurutnya, adanya penambahan kuis selama wahana juga merupakan inovasi yang bagus karena belum pernah ia temui di wahana uji nyali lainnya.

"Karena juga ada suruh main kode, jadi enggak cuma lari aja. Tapi banyak dibantu kok sama, panitianya. Kayak di dalam juga ada yang jagain, kan juga nggak boleh kontak fisik," tuturnya.

Golda (23), pengunjung lainnya yang turut memasuki wahana Zombieverse pun mengakui bahwa pemilihan eks Hotel Cakra menjadi keputusan yang sesuai dengan suasana horor yang ingin ditampilkan.

"Memang tempatnya sendiri aja sudah horor, ya udah sudah mendukung untuk acara kayak gini, untuk event kayak gini," tutur mahasiswa Solo tersebut.

Halaman 2 dari 2
(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads