Wisata edukasi religi yang dibangun Pemerintah Kabupaten Boyolali akan mulai dibuka dan bisa dikunjungi per 1 November 2023. Namun, wisata tersebut masih terbatas untuk umum karena masih dalam masa uji coba selama dua bulan.
"Untuk umum nanti dibuka mulai per 1 Januari (2024), sesuai dengan Perda yang sudah ditentukan. Tetapi untuk tahapan uji coba setelah diresmikan ini mulai 1 November sampai dengan nanti akhir Desember (2023)," ujar Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, seusai peresmian wisata edukasi religi, Sabtu (21/10/2023).
Said menyatakan, dalam masa uji coba tersebut pengunjung tidak dipungut retribusi alias gratis. Hanya saja pengunjungnya masih terbatas untuk pelajar dan hanya menerima 500 pengunjung dalam satu hari. Selain itu, pengunjung juga diharuskan reservasi terlebih dahulu melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Dalam masa uji coba) Nanti kita gratiskan dulu, tetapi untuk siswa-siswi Boyolali dan itu semua harus mendaftar ke Dinas Pariwisata (Disporapar)," jelas Said.
![]() |
Wisata edukasi religi ini menempati areal seluas sekitar 3 hektare bekas pasar sapi di Singkil, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali.
Di dalam komplek kawasan wisata tersebut terdapat sejumlah miniatur bangunan seperti dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Antara lain, ada bangunan miniatur ka'bah, tempat sa'i lengkap dengan bukit Shofa dan Marwa. Kemudian juga ada miniatur masjid Nabawi serta tempat minum air zamzam. Ada pula miniatur Jabal Rahmah.
Pembangunannya dilakukan secara bertahap sejak tahun 2021 hingga 2023 ini. Secara keseluruhan telah menghabiskan anggaran Rp25,5 miliar. Kemudian di tahun 2024 masih bakal digelontorkan lagi dana sebesar Rp3,5 miliar untuk penyempurnaan. Antara lain pengadaan lampu penerangan dan penataan atau pertamanan.
Bupati berharap wisata edukasi religi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Boyolali, baik untuk para pelajar dari PAUD hingga mahasiswa. Juga untuk masyarakat umum yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah, bisa melakukan manasik di tempat ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri menambahkan wisata edukasi religi yang rencananya dibuka untuk umum mulai 1 Januari 2024 itu akan dikenai tarif masuk beragam. Masyarakat umum dikenai tarif masuk Rp 20.000/orang. Sedangkan untuk anak sekolah dikenakan tarif masuk Rp 10.000/orang.
(cln/dil)