.webp)
Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini atau Taman Kartini pernah menjadi salah satu objek wisata kebanggan warga Rembang, Jawa Tengah. Sayang, kini tempat wisata yang lokasinya tak jauh dari kantor bupati dan DPRD setempat itu kondisinya kini seperti bangunan mangkrak.
Saat detikJateng ke lokasi pada Jumat (28/7/2023) siang, suasananya sepi pengunjung. Hanya segelintir pedagang yang berjualan di tempat itu. Selain itu, sejumlah bangunan di lokasi wisata pelat merah itu banyak yang rusak.
Seperti pada bangunan kios-kios yang berada di sebelah selatan bagian dalam, misalnya. Atapnya ada yang sudah ambrol. Kemudian bangunan untuk tempat satwa kondisinya rusak dan kumuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas lain seperti musala dan kamar mandi, terkesan kurang terawat. Bahkan jetty atau dermaganya sudah tak layak dipakai, beton tiang penyangga dan alasnya runtuh. Kayunya juga telah terlihat lapuk.
Meski begitu wisata milik Pemkab Rembang ini masih dioperasikan hingga sekarang. Di sana ada fasilitas kolam renang yang masih bisa digunakan.
Adapun untuk wahana kebun binatang mini, dunia fantasi seperti Jurassic, serta jetty untuk pedestrian tidak bisa dinikmati lantaran sudah rusak.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Mutaqin mengakui adanya kerusakan fasilitas di Taman Kartini. Dia juga berharap ada alokasi anggaran untuk perbaikan.
"Penataan Taman Kartini ini jelas kami berharap segera diagendakan dan dialokasikan lagi pendanaannya. Kita melihat kondisi semakin hari semakin terjadi penurunan, baik dari infrastruktur maupun kondisi bangunan semakin agak rusak," terangnya saat ditemui detikJateng di Halaman Kantor Setda Rembang.
"Tahun 2023 ini sama sekali (tidak bisa, red.), dari penganggaran untuk penataan fisik di Taman Kartini," imbuhnya.
 Kondisi objek wisata Taman Pantai Kartini di Rembang. Foto diambil Jumat (28/7/2023). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng |
Meski dengan kondisi bangunan di Taman Kartini yang memprihatinkan lantaran kerusakan di sana-sini, Mutaqin menyebutkan, masih ada angka pendapatan keuangan yang pihaknya dapatkan dari pengelolaan Wisata Taman Kartini.
"Pemasukan dari retribusi Taman Kartini riilnya kami tidak hafal. Tapi paling tidak kalau musim ramai, liburan sekolah seperti kemarin itu satu minggu itu kolam renang bisa mencapai Rp 4-5 juta. Kemudian untuk yang pemasukan tiket masuk dari Taman Kartini harian itu ya Rp 300 ribu, kalau Sabtu-Minggu bisa sampai Rp 800 ribu," papar Mutaqin.
Informasi yang didapat detikJateng, untuk masuk ke Taman Rekreasi Pantai Kartini pada saat ini tidak ada pungutan retribusi alias gratis. Kecuali untuk menikmati fasilitas kolam renang, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang.
