Kota Solo telah berkembang menjadi destinasi wisata yang memiliki ikon-ikon yang menjadi ciri khas kota ini. Berikut deretan ikon populer Kota Solo yang wajib dikunjungi oleh wisatawan.
Solo terus mengembangkan diri menjadi kota wisata unggulan dari tahun ke tahun. Kota yang berjuluk Kota Batik ini memiliki sejumlah lokasi yang kini menjadi ikon Solo.
Lokasi-lokasi tersebut dipilih sebagai ikon bukan tanpa alasan. Mereka terpilih karena dianggap merepresentasikan makna tertentu maupun budaya masyarakat Solo. Dari ruang terbuka hijau hingga monumen kebudayaan, berikut deretan ikon Kota Solo yang terbilang populer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikJateng, Rabu (24/5/2023), berikut enam ikon Kota Solo:
6 Ikon Kota Solo
Keraton Surakarta Hadiningrat
Dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan ikon Kota Solo yang telah ada sejak masa kejayaan kerajaan Jawa. Keraton ini memiliki luas area sekitar 54 are dengan berbagai bangunan bersejarah berisi koleksi patung, senjata, dan pusaka kerajaan.
Wilayah keraton terbagi menjadi area kediaman Raja Pakubuwono yang tidak boleh dimasuki wisatawan dan area yang terbuka untuk umum. Salah satu area yang boleh dikunjungi adalah pendopo di dalam Sasana Sewaka yang biasanya terdapat pertunjukan tari dan gamelan.
Taman Balekambang
Mengutip laman Kemenparekraf, Taman Balekambang merupakan ikon Kota Solo yang dibangun oleh pihak KGPAA Mangkunegara ke-VII sebagai hadiah untuk putrinya, GRAy Partinah dan GRAy Partini. Taman Balekambang berlokasi di Jalan Ahmad Yani dan beroperasional setiap hari dari jam 7 pagi hingga jam 6 sore.
Taman Balekambang memiliki dua objek patung berbentuk putri kerajaan. Selain itu, Taman Balekambang juga mempunyai taman hutan kota bernama Partinah Bosch dan kolam air yang luas bernama Partini Tuin. Taman Balekambang berisi berbagai tanaman yang tidak hanya memberi kesan asri, tapi juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan resapan air Kota Solo.
Tugu Lilin
Tugu Lilin merupakan ikon Kota Solo yang terletak di daerah Penumping, Laweyan. Mengutip laman Pemkot Surakarta, monumen yang juga disebut sebagai Tugu Kebangkitan Nasional ini dibangun dalam rangka memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo.
Bangunan yang berbentuk tugu ini menggambarkan kekuatan, sedangkan lilin mempunyai arti penerang. Pada 1953, Tugu Lilin dijadikan sebagai bagian dari logo Kota Solo untuk menegaskan makna Tugu Lilin sebagai lambang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Tugu Keris
Tugu Keris merupakan bangunan yang berada di dekat Jembatan Tirtonadi. Tugu Keris memiliki tinggi 25 meter dengan warna keemasan yang megah dan mencolok. Warna tersebut berasal dari lempengan tembaga yang melapisi Tugu Keris.
Bentuk keris dipilih karena senjata tersebut merupakan senjata tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Keris juga merupakan benda yang dipercaya masyarakat Jawa mampu meningkatkan rasa percaya diri dan dapat diandalkan.
Masjid Raya Sheikh Zayed
Masjid Sheikh Zayed merupakan ikon baru Kota Solo yang diresmikan pada 14 November 2022. Masjid yang menjadi simbol persahabatan Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) ini merupakan replikasi dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.
Dengan dua lantai, empat menara, dan satu kubah utama, masjid ini mampu menampung hingga 10.000 jamaah. Masjid Sheikh Zayed memiliki arsitektur menawan yang dipenuhi batu pualam bernuansa emas dan putih. Selain itu, terdapat pula fasilitas pendukung seperti perpustakaan, ruang VIP, taman, dan basement untuk berwudhu.
Baca juga: Mengenal Sistem Kekerabatan Masyarakat Jawa |
Stadion Manahan
Stadion Manahan merupakan ikon olahraga Kota Solo yang terletak di Jalan Adi Sucipto No. 1, Manahan. Stadion yang diresmikan pada 21 Februari 1998 ini memiliki fasilitas penunjang yang sudah berstandar internasional.
Stadion Manahan merupakan rumah bagi sejumlah klub sepak bola asal Solo seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan Persis Solo. Selain berfungsi sebagai lapangan sepak bola, stadion Manahan juga pernah digunakan untuk pacuan kuda Kadipaten Mangkunegaran. Stadion Manahan juga pernah dipilih untuk menyelenggarakan event olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara, ASEAN Para Games 2011.
Itulah ikon-ikon Kota Solo yang populer dan menjadi tujuan wisata banyak orang. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/dil)