Suasana meriahnya Lebaran masih terasa di Alun-alun Wonosobo. Bak langit Cappadocia, Turki, puluhan balon udara cantik menghiasi langit Wonosobo siang ini.
Tak perlu jauh-jauh ke Cappadocia untuk melihat balon udara di angkasa karena bisa disaksikan di Wonosobo. Balon udara ini merupakan bagian dari tradisi warga Wonosobo setiap bulan Syawal. Balon udara di Wonosobo ini ditambatkan dengan tali setinggi maksimal 150 meter dari tanah sehingga dijamin tidak mengganggu penerbangan.
Tampak warga tumpah ruah di Alun-alun Wonosobo untuk mengikuti tradisi menerbangkan balon udara ini. Balon udara itu dihias dengan aneka rupa sehingga menambah semarak langit Wonosobo siang ini.
Tidak hanya warna warni balon udara yang mencuri perhatian, para peserta juga menggunakan beragam kostum unik. Tidak tanggung-tanggung, para peserta mengaku sudah menyiapkannya jauh-jauh hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satunya, Gunawan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Selomerto Wonosobo yang sudah mulai membuat balon udara sejak enam bulan lalu.
"Ini konsepnya burung hantu, dan untuk membikin balon udara ini sudah sejak 6 bulan lalu," ujar Gunawan di sela-sela festival di Alun-alun Wonosobo, Minggu (30/4/2023).
Baginya menerbangkan balon udara menjadi hal yang ditunggu setiap tahun usai Lebaran. Ia berharap festival balon udara bisa terus digelar setiap tahunnya.
"Ini sudah menjadi tradisi di Wonosobo. Harapannya festival ini bisa digelar setiap tahunnya," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo Agus Wibowo mengatakan festival balon udara hari ini merupakan festival balon udara hari kedelapan atau puncaknya. Peserta terbaik pada festival balon udara hari sebelumnya kembali dilombakan di Alun-alun Wonosobo.
"Festival balon udara ini sudah digelar sejak tanggal 23 April kemarin di tempat berbeda-beda. Nah kita ambil 30 peserta terbaik untuk dilombakan di Alun-alun Wonosobo ini," terangnya.
Agus menyampaikan ada aturan yang wajib dipatuhi para peserta. Salah satunya adalah balon udara wajib ditambatkan dengan tiga tali. Hal ini dimaksudkan agar balon udara tidak terbang hingga mengganggu penerbangan.
"Balon udara wajib ditambatkan minimal tiga tali. Dengan tinggi maksimal 150 meter, agar balon udara ini tidak terbang liar hingga mengganggu penerbangan," paparnya.
Menurutnya, dengan festival udara ini mampu menekan warga yang menerbangkan balon udara secara liar. Sehingga tradisi warga tetap bisa dilakukan namun tanpa membahayakan jalur penerbangan.
"Kami memberi ruang bagi warga untuk bisa tetap melakukan tradisi menerbangkan balon udara. Tetapi harus ditambatkan. Sehingga tidak mengganggu jalur penerbangan," tambahnya.
(ams/ams)