Sandiaga Dorong Wisata Medis di Semarang: Berobat Lalu Healing ke Borobudur

Sandiaga Dorong Wisata Medis di Semarang: Berobat Lalu Healing ke Borobudur

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 16 Mar 2023 19:15 WIB
Menparekrat Sandiaga Uno di Semarang, Kamis (16/3/2023).
Menparekrat Sandiaga Uno di Semarang, Kamis (16/3/2023). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Banyaknya orang Indonesia yang rela ke luar negeri untuk berobat jadi sorotan belakangan ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menilai sebenarnya Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan wisata kesehatan atau wisata medis (wellness and medical tourism), sehingga orang luar negeri berobat ke Indonesia sekaligus wisata.

Hal itu disebutkan Sandiaga ketika mengisi kuliah umum di Unissula Semarang. Ia menyebut universitas seperti Unissula yang memiliki fakultas kedokteran bisa turut andil mengembangkan wisata medis di Indonesia.

"Unissula ini merupakan universitas yang punya kapasitas kemitraan di berbagai bidang tapi bidang kali ini adalah wisata kesehatan karena fakultas kedokteran ada, juga bidang keperawatan," kata Sandiaga, Kamis (16/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut total sudah Rp 163 triliun dibelanjakan oleh orang Indonesia untuk berobat ke luar negeri. Maka potensi itu seharusnya bisa digarap di dalam negeri dengan membangun ekosistem yang ada.

"Kami melihat total Rp 163 triliun yang dibelanjakan oleh 600 sampai dua juta warga negara Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri. Ini bisa diharapkan untuk dibangun ekosistemnya di masing-masing kota," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut wisata medis sedang dibangun di Sanur, Bali. Namun potensi di daerah lain juga ada, contohnya di Kota Semarang yang tidak jauh dari Borobudur atau destinasi lain yang cocok untuk healing.

"Kita sedang membangun di Sanur di kawasan ekonomi khusus, tapi juga Semarang memiliki potensi untuk pengembangan apalagi dekat dengan destinasi wisata seperti Borobudur dan untuk healing ini bisa dikembangkan," katanya.

"Kami melihat peluang usaha yang besar, total 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 bisa kita cetak dengan kolaborasi-kolaborasi antara Unissula dan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya," imbuh Sandiaga.

Menurut Sandiaga, potensi wisata medis di Indonesia bisa dilihat dari kota-kota di Asia Tenggara yang menjadi tujuan pelayanan medis. Maka Indonesia yang jumlah kelompok menengah ke atasnya semakin bertambah, bisa tetap berobat di dalam negeri.

"Kita lihat potensi sangat besar dan terus tumbuh hampir semua pesawat menuju ke Penang dan kota-kota yang memberikan pelayanan medis di Asia Tenggara meningkat secara tajam, oleh karena itu kita harus membangun kemampuan kita untuk memberikan layanan kesehatan yang berkelas dunia. Peluangnya ada di sini sehingga dengan peningkatan jumlah kelas menengah kita, masyarakat kita yang ingin mendapatkan layanan kesehatan tidak perlu ke luar negeri cukup bisa di Indonesia," jelas Sandiaga.




(aku/ahr)


Hide Ads