Desa Prumben di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, menawarkan berbagai jenis durian lokal unggulan yang memiliki cita rasa manis legit. Harganya terjangkau, mulai dari Rp 20 ribu sudah bisa makan sepuasnya.
Saking banyaknya jenis durian lokal yang ada di desanya, Kades Prumben, Samrodin (40) hanya mampu menyebut beberapa jenis seperti petruk, kunir, kroto, bagong, dan prokol.
"Sebenarnya jenisnya banyak, cuma saya nggak hafal semuanya. Pohonnya juga ada yang berumur 200 tahun," kata Samrodin saat ditemui detikJateng di Balai Desa Prumben, Rabu (18/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling enak ya tergantung selera. Misalnya durian Bagong, dagingnya tebal. Kalau kunir, kecil kuning rasanya mantap. Kalau yang kroto dalamnya putih, rasanya manis mantap," sambungnya.
Samrodin mengatakan, tiap musim panen durian sekitar Oktober hingga Maret, Desa Prumben mampu menghasilkan 3.000-4.000 butir per hari.
"Harganya kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 60 ribu, tergantung besar kecilnya," paparnya.
Guna mengenalkan durian lokal sekaligus menyemangati para petani durian, Desa Prumben pun menggelar festival durian. Festival dimeriahkan dengan arak-arakan tumpeng durian, lomba durian lokal terbaik, hingga lomba makan durian.
Festival bertajuk Prumben Mbelah Duren digelar di halaman Balai Desa Prumben, Rabu (18/1). Acara dibuka dengan arak-arakan tumpeng durian dari ujung desa menuju lokasi acara.
"Tadi diawali tumpengan durian, ini juga bentuk syukur karena Tuhan telah memberi rezeki lewat durian, semoga ke depan melimpah lagi," ujar Samrodin.
Tradisi Nandur Duren
Untuk melestarikan durian lokal Samrodin menambahkan, warga akan menggelar tradisi menanam buah durian utuh.
"Untuk melestarikan durian lokal ini, kita ada namanya Nandur Duren (menanam durian). Jadi satu butir utuh sama dagingnya sama durinya ditanam. Nanti ada yang tumbuh kita ambil yang terbaik," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purworejo, Aan Isa Nugroho menuturkan durian lokal di Desa Prumben layak dipasarkan secara nasional bahkan diekspor ke luar negeri.
"Ini durian lokal tapi layak untuk dipasarkan secara nasional, semoga suatu saat kita bisa mengekspornya. Kegiatan ini menjadi pintu masuk daya tarik pariwisata melalui event festival durian," ucap Aan di lokasi.
Aan berharap agar festival durian ini menjadi agenda rutin sehingga bisa dikembangkan menjadi event wisata unggulan di Purworejo.
Aan menyebut, potensi yang dimiliki Desa Prumben tidak hanya menarik untuk pariwisata, tapi juga bisa dikembangkan untuk memajukan UMKM.
"Ini durian lokal dengan rasa yang legit manis dan pahitnya itu seimbang. Sulit diomongkan dengan kata-kata, harus dicoba. Ini salah satu durian terbaik di Purworejo," pungkas Aan.
(dil/aku)