Revitalisasi Rawa Jombor Klaten Mandek, Bupati: Kasihan Masyarakat

Revitalisasi Rawa Jombor Klaten Mandek, Bupati: Kasihan Masyarakat

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 16 Jan 2023 21:22 WIB
Rawa Jombor, Klaten. Foto diunggah Senin (16/1/2023).
Rawa Jombor, Klaten. Foto diunggah Senin (16/1/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten - Program revitalisasi Rawa Jombor, Klaten, macet. Tahun ini pemerintah pusat tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan penataan rawa seluas sekitar 179 hektare tersebut.

"Tahun ini saya dapat informasi itu anggarannya nol. Nggak ada lanjutan," ungkap Bupati Klaten, Sri Mulyani kepada wartawan di Grha Bung Karno, Senin (16/1/2023).

Mulyani menyebut setelah mendapat informasi tersebut dirinya sudah membuat proposal dan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Termasuk ke Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo (BBSWBS).

"Maka saya sampai proposal dan komunikasi ke mana-mana. Kepala BBSWBS kemarin siap bantu bicara dengan Dirjen dan Menteri (PUPR), saya kaget saat saya tanya kelanjutan Rawa Jombor bagaimana ternyata nol," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, beberapa investor mulai masuk ke kawasan objek wisata Rawa Jombor. Untuk itu Pemkab meminta Kementerian PUPR melanjutkan penataan.

"Saya mohon betul Kementerian PUPR ayolah revitalisasi dilanjutkan jangan sampai mandek. Pokoknya harus lanjut, kalau tidak lanjut kasihan masyarakat," ujarnya.

"Apapun kondisi keuangan negara, tapi kan sudah berjalan dua tahun, harus dilanjutkan, tidak boleh berhenti. APBD tidak bisa (membiayai) karena bukan aset kami," lanjutnya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani.Bupati Klaten, Sri Mulyani. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Dampak tidak jelasnya revitalisasi, sebut Mulyani, mulai berdampak munculnya kembali karamba ikan. Dulu rencana ada zona khusus karamba tapi pemerintah pusat tidak segera memberikan kejelasan.

"Dulu menyampaikan ada zona karamba, ini merata kembali karena kementerian tidak segera menjelaskan titiknya. Saya siap membantu menyosialisasikan, membawa masyarakat saya," pungkas Mulyani.

Sementara itu Kepala Disbudporapar Pemkab Klaten, Sri Nugroho mengatakan saat ini karamba di Rawa Jombor menjamur lagi. Padahal dulu rencananya dialokasikan lima persen dari rawa.

"Memberikan lima persen tapi sampai sekarang belum dijelaskan titiknya. Kami dan masyarakat selalu menanyakan tapi karena itu kewenangan BBSWBS, ya kita tidak bisa apa-apa," ucap Nugroho kepada wartawan di kantor Pemkab.

Dilansir web Pemkab Klaten, revitalisasi Rawa Jombor tahun 2021 dianggarkan Rp 22,5 miliar. Tahun 2022 dilanjutkan dengan penataan pedestrian Rp 2,7 miliar.

Sebelumnya diberitakan, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumberdaya Air BBSWBS, Naryo Widodo menjelaskan revitalisasi Rawa Jombor dimulai dengan penataan karamba lebih dahulu yang berada di kewenangan BBSWBS. Rencananya karamba, warung apung, dan pemancingan akan dipindahkan ke spillway.

"Rencananya karamba, warung apung, dan pemancingan akan direlokasi ke lahan rawa seluas 8 hektare. Tapi karamba ikan yang tidak tertampung dan ada ikan dibiarkan sampai panen," kata Naryo kepada wartawan, Senin (25/10/2021).




(rih/ahr)


Hide Ads