Seorang turis bule nakal merasakan kutukan tak lama usai melanggar norma di kuburan terbuka di Desa Terunyan atau Trunyan, Bali. Si turis merasakan pengalaman mistis di hotelnya usai membawa tengkorak dari kuburan Desa Terunyan.
Dilansir detikTravel, cerita itu disampaikan oleh I Wayan Sutanya, pemandu yang menemani detikcom saat menyambangi Desa Terunyan beberapa waktu lalu.
I Wayan Sutanya menceritakan turis itu nekat mengambil tengkorak dari kuburan, kemudian saat dia merasakan gempa lokal dengan dahsyat di hotel tempatnya menginap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepercayaan kita sendiri jelas ada, suatu contoh dulu ada turis dari Prancis membawa tengkorak," kata I Wayan Sutanya.
"Lalu sebelum sampai rumah, pas sampai hotel di Kuta, dia terkena gempa. Orang-orang hotel yang tidak ikut melakukan pun merasakan gempa akibat ulah si bule," lanjut dia.
"Tengkoraknya itu mau loncat-loncat katanya. Satu homestay mengalami gempa bumi," kata dia lagi.
"Padahal, tetangga-tetangganya tidak ada yang merasakan. Cuma mereka yang merasakan goyang-goyang dan besok paginya dikembalikan tengkorak itu ke sini," dia menjelaskan.
Meski demikian, kata Sutanya, traveler memang diperbolehkan memegang barang yang ada di kuburan terbuka di Desa Terunyan. Bahkan, kadang tengkorak-tengkorak yang sudah dipindahkan, ditata agar bisa jadi latar untuk saat berfoto.
"Jangan mengambil barang-barang yang ada di sini. Mengambil dalam artian dibawa pulang. Kalau kamu mau mengambil dan memegang sepuasnya di sini tidak apa-apa," kata dia.
"Lihat itu tengkorak dipajang di sana memang untuk difoto. Kayak koin dan uang uang kertas kalau mau pegang di sini tidak apa-apa," katanya.
"Nah kalau apa pun dari sini dibawa pulang, tanah, uang, atau pepohonan, kalau berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab," tegas dia.
(sip/rih)