Museum Gunung Merapi (MGM) ditutup sementara oleh Pemkab Sleman mulai hari ini. Penyebabnya beberapa bagian museum mengalami kerusakan sehingga berpotensi membahayakan wisatawan.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan penutupan ini dilakukan setelah adanya pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Senin (12/9). BPK menyampaikan bahwa kondisi bangunan MGM sudah mengkhawatirkan dan menyarankan agar MGM ditutup sementara waktu.
"Hasil tinjauan BPK ini ada satu kesimpulan yakni harus dilakukan Pemkab Sleman mengadakan rehab dalam rangka keselamatan pengunjung MGM sehingga segera kita tindak lanjuti," kata Danang kepada wartawan ditemui di Puri Mataram, Sleman, Senin (21/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan renovasi MGM membutuhkan waktu hingga tujuh bulan. Oleh karena itu, Pemkab Sleman memutuskan untuk menutup kunjungan museum di tahun 2023 atau setidaknya hingga renovasi museum selesai.
"Harus segera kita renovasi terutama bagian atapnya sehingga kita memutuskan untuk kunjungan tahun 2023 ini sementara kita tutup," ujarnya.
Danang menyebut kerusakan terparah yang terjadi di MGM yakni di bagian atap. Hal ini yang jadi fokus utama renovasi yang dilakukan oleh Pemkab Sleman.
"Atap (rusak), karena itu sudah lama. Dulu bocornya sedikit tapi mremen (merembet)," jelasnya.
![]() |
Adapun untuk alokasi dana yakni menggunakan Dana Keistimewaan tahun 2023 sebesar Rp 7,5 miliar.
"Karena evaluasi dari Paniradya (Kaistimewan) kita mengajukan Rp 13,5 M tapi disetujui Rp 7,5 M," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundho Kabudayan) Sleman Edy Winarya menjelaskan MGM baru dihibahkan ke Pemkab Sleman pada Desember 2019 dan dikelola di bawah Dinas Kebudayaan Sleman. Sebelumnya, MGM dikelola bersama dengan Badan Geologi Kementerian ESDM.
Rencana untuk renovasi pun sebenarnya sudah dimunculkan sejak 2019. Akan tetapi, karena COVID-19 membuat renovasi tertunda.
"Prioritas garap bagian atap wujud prisma. Plafon kelihatan dari bawah jebol, karena tetesan air, sumbernya tidak kelihatan. Sehingga prioritas arahan Paniradya Kaistimewan menggarap atap dulu," kata Edy.
Ia menambahkan, area luar museum seperti tempat parkir masih bisa digunakan untuk berkegiatan. Namun area dalam museum dinyatakan tertutup.
"Aktivitas kunjungan di dalam (MGM) kita minimalisir tapi aktivitas di luar masih (boleh)," pungkasnya.
(rih/apl)