Perosotan Objek Wisata Mata Air Cokro Klaten Mangkrak, Ini Kata Pemkab

Perosotan Objek Wisata Mata Air Cokro Klaten Mangkrak, Ini Kata Pemkab

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 14 Nov 2022 18:20 WIB
Kondisi perosotan air Omac di Klaten, Senin (14/11/2022).
Kondisi perosotan air OMAC di Klaten, Senin (14/11/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Papan perosotan air atau water slide di Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) di Klaten mangkrak. Pemkab Klaten sedang mengkaji untuk merobohkan.

"Kita kemarin sampaikan ke teman-teman OPD untuk dikaji. Water slide itu masih dipakai atau tidak, karena tidak dipakai sedari baru," kata Sekda Klaten Jajang Prihono di kantor Pemkab Klaten, Senin (14/11/2022).

Jajang menegaskan sekiranya tidak dipakai lagi, papan perosotan OMAC yang berada di Kecamatan Tulung itu tidak lagi perlu dipertahankan. Untuk itu segera perlu ada keputusan agar segera ada kejelasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekiranya tidak berguna ya sudah, buat apa dipertahankan. Dengan begitu segera bisa diputuskan, segera dimanfaatkan untuk yang lainnya," jelasnya.

Menurut Jajang, saat ini Pemkab tengah berupaya mengajukan bantuan rehabilitasi OMAC ke pemerintah pusat. Jajang menyebut OMAC sangat layak direhab tapi butuh pendanaan besar.

ADVERTISEMENT

"Bicara layak sangat layak diajukan bantuan dana alokasi khusus (DAK) karena biaya sangat besar untuk revitalisasi. Beberapa titik kondisinya memang memprihatinkan," kata Jajang.

Pantauan detikJateng, perosotan air OMAC tersebut memiliki panjang sekitar 100 meter. Ketinggian dari kolam ke puncak seluncur sekitar 80 meter.

Seluncur warna biru itu melewati pepohonan ukuran besar. Padahal kolam di bawahnya hanya memiliki kedalaman sekitar satu meter.

Kondisi papan selancar sebagian mulai karatan. Kondisi tangga besi untuk naik pun sudah mulai rusak dan tidak terawat.

Sementara itu saat ditanya soal penggratisan untuk peserta Muktamar Muhammadiyah di Solo ke OMAC, Sri Nugroho menyatakan perosotan air tidak difungsikan.

"Ya dilarang digunakan karena sudah tak layak dan rencananya mau dilebur tapi dilaporkan ke bidang aset dulu," pungkanya.

Kondisi perosotan air Omac di Klaten, Senin (14/11/2022).Kondisi perosotan air Omac di Klaten, Senin (14/11/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sementara itu salah satu pedagang di OMAC, Ina (37), menyambut baik rencana rehabilitasi tersebut. Sebab kondisinya kian memprihatinkan.

"Ya senang. Apalagi itu kondisi jembatan memprihatinkan, padahal ikon sini," ungkap Ina kepada detikJateng.

Ina menyampaikan papan perosotan dibangun tahun 2009. Tapi sejak dibangun belum pernah digunakan karena berbahaya.

"Belum pernah digunakan selama ini sejak 2009. Karena tidak seimbang, tinggi papan dan kolam di bawahnya," pungkas Ina.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten Sri Nugroho mengatakan pembenahan sebenarnya sudah dilakukan. Tapi hal itu dilakukan sebelum pandemi.

"Selama COVID kan berhenti semua. Insyaallah 2023 dibangun kembali, kita usulkan ke Pusat dan APBD," kata Sri Nugroho kepada detikJateng.

Menurut Nugroho, perosotan air memang sudah dikaji untuk dirobohkan. Besi sudah terlalu lama sehingga akan dihapuskan asetnya.

"Besi sudah lama kita usulkan dilebur asetnya. Itu berbahaya karena terlalu curam padahal kolamnya hanya kecil dan dangkal," kata Nugroho.




(rih/aku)


Hide Ads