Sempat mandek karena pandemi COVID-19, seni drama dan tari (Sendratari) Sugriwa Subali di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali digelar. Sendratari ini bakal dipentaskan secara reguler di kawasan Gua Kiskendha, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo.
"Ini menjadi kali pertama setelah pandemi kita bisa membuka (Sendratari Sugriwa Subali) untuk umum. Jadi ini semacam uji coba yang nantinya akan dipentaskan secara reguler," ucap Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, saat ditemui di sela-sela pementasan Sugriwa Subali di Gua Kiskendha, Jumat (7/10/2022).
Joko mengatakan kehadiran Sendratari Sugriwa Subali merupakan bagian dari program Kiskendha Prahaswara. Program ini bertujuan untuk membangkitkan Gua Kiskendha yang mulai redup seiring perkembangan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewat program ini kita ingin agar Gua Kiskendha yang dulunya menjadi wisata andalan Kulon Progo bisa kembali bersinar. Sekarang ini kan sudah meredup seiring dengan adanya destinasi wisata baru. Nah salah satu upaya membangkitkan geliat wisata itu yang dengan dihadirkannya Sendratari Sugriwa Subali ini," jelasnya.
Joko menerangkan, dipilihnya Sendratari Sugriwa Subali sebagai penggaet wisatawan Gua Kiskendha terkait dengan mitos pewayangan yang ada di kawasan gua ini. Dijelaskan, terdapat cerita bahwa Gua Kiskendha dulunya merupakan tempat pertempuran antara Mahesa Sura yang merupakan raja dari kerajaan Kiskendha dan patihnya, Lembu Sura melawan Sugriwa dan Subali.
![]() |
Sugriwa Subali merupakan kakak beradik yang diperintahkan para dewa untuk merebut Dewi Toro, seorang dewi cantik yang diculik oleh Mahesa Sura. Pertempuran itulah yang kemudian dikreasikan menjadi Sendratari Sugriwa Subali.
"Selain karena itu, hadirnya sendratari ini juga sebagai upaya kami untuk menghadirkan event budaya seperti misalnya Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Jadi wisatawan yang ingin lihat pentas seperti Ramayana bisa berkunjung ke sini," terang Joko.
Sendratari Sugriwa Subali merupakan tarian kolosal yang melibatkan puluhan penari lokal Kulon Progo. Pementasannya berlangsung hingga satu jam yang dipusatkan di area Amphitheater Kiskendha.
Salah satu pengunjung, Niko Awan Gumilang, mengaku senang karena akhirnya Sendratari Sugriwa Subali bisa kembali digelar. Ia juga terkesan dengan konsep sendratari ini yang setiap tahunnya ada perbaikan sehingga makin menarik untuk ditonton.
"Dulu saya sudah nonton waktu pertama kali dipentaskan. Sekarang saya lihat setiap tahunnya ada perbaikan sampai bagus kayak gini," ucap wisatawan asal Magelang tersebut.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Awalnya Niko tidak berekspektasi tinggi terhadap pementasan ini. Namun saat akhirnya ia menyaksikan langsung, ternyata di luar dugaan. Menurutnya banyak elemen pendukung Sendratari Sugriwa Subali yang menambah keseruan.
"Tanggapannya luar biasa ya, karena saya kira itu sendratarinya tradisional banget. Ternyata digabungkan dengan berbagai elemen, ada efek kembang api, musik yang rancak dan bervariasi, sehingga ditonton bagus sekali," ucapnya.
Untuk informasi, Gua Kiskendha pertama kali ditemukan pada tahun 1820. Namun baru dibuka resmi menjadi destinasi wisata oleh Dinas Pariwisata DIY pada tahun 1987. Pengelolaan gua yang memiliki kedalaman 1,5 km di dalam perut bumi ini diserahkan kepada Dinas Pariwisata Kulon Progo pada tahun 2005.
Di kawasan Gua Kiskendha terdapat sebuah amphiteater yang biasa digunakan untuk mementaskan Sendratari Sugriwa Subali. Selain itu juga ada fasilitas wisata susur gua.