Jokowi Soroti Pejabat ke Luar Negeri, Menpar: Saya Yakin yang Disentil Terasa

Jokowi Soroti Pejabat ke Luar Negeri, Menpar: Saya Yakin yang Disentil Terasa

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Sabtu, 01 Okt 2022 13:15 WIB
Sandiaga Uno di Sleman, Sabtu (1/10/2022).
Sandiaga Uno di Sleman, Sabtu (1/10/2022). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Menparekraf Sandiaga Uno mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyentil pejabat agar berwisata di dalam negeri. Menurut Sandi, ini merupakan bentuk dukungan agar memulihkan sektor wisata dalam negeri.

"Nah itu dong, itu saya apresiasi luar biasa yang disampaikan oleh Pak Presiden dan itu beliau menyampaikannya dengan sedikit gemes gitu ya," kata Sandiaga ditemui di Glamping Arkamaya Sembung, Gamping, Sleman, Sabtu (1/10/2022).

"Kok ada di saat-saat sekarang ini kita menghadapi inflasi, harga-harga yang meningkat, terus juga potensi resesi, susah mencari lapangan pekerjaan, kok kita enggak mendukung wisata di Indonesia saja. Ini saya selalu pakai (baju) #DiIndonesiaAja," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi berujar, sentilan Jokowi ini dirasakan semua. Terutama nagi pejabat yang doyan melancong ke luar negeri.

Padahal, menurut Sandi, destinasi wisata di Indonesia juga tak kalah dari luar negeri. Dia pun sempat berseloroh jika di Indonesia juga ada Nepal maupun menara Eiffel.

ADVERTISEMENT

"Saya yakin yang disentil itu semua terasa, para pejabat dari luar negeri, di luar negeri foto-foto udah gitu ditampilin di Instagram, itu kan Pak Presiden punya tim, timnya pak Presiden pasti memantu ini gimana sih, dia kok foto-foto di menara eiffel Prancis, itu padahal kan di Madiun juga ada, foto-foto di Nepal, padahal ada Nepal van Java di Magelang,... kenapa enggak dukung produk-produk pariwisata di Indonesia aja," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Sandi, pergerakan wisatawan di tahun ini menembus 600 juta. Di tahun depan, menurut Sandi, ditargetkan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara. Oleh karena itu, kesiapan destinasi wisata harus ditingkatkan.

"Destinasi-destinasi harus bisa menawarkan baik dari segi daya tarik wisata maupun juga kegiatan event dan produk-produk ekonomi kreatifnya. Mari kita sambut teguran dari Pak Presiden ini dengan bekerja lebih keras lagi," ucapnya.

Sandi berharap, adanya sentilan Jokowi ini bisa membangun industri pariwisata Indonesia menjadi lebih baik.

"Itu tanggapan saya dan saya sangat mengapresiasi sentilan dari bapak presiden dan ini mudah-mudahan bisa membangunkan kita semua," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti industri pariwisata Indonesia. Menurutnya, sekarang banyak warga Indonesia yang justru memilih berwisata ke luar negeri ketimbang dalam negeri.

"Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar negeri? Pamer-pamerin di Instagram, apalagi pejabat," kata Jokowi dari mimbar pengarahan jajaran pemerintah daerah di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Jokowi langsung berhenti bicara beberapa detik dan geleng-geleng kepala. Jokowi mengaku banyak menerima undangan ke luar negeri. Namun ia membatasi kunjungannya ke luar negeri.

"Saya diundang ke luar negeri mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan. Saya datang dua atau tiga. Betul-betul saya rem. Ini ada manfaat konkret nggak sih," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi lalu mengarahkan kepala daerah agar mengajak masyarakatnya berwisata di dalam negeri. Jokowi tidak ingin cadangan devisa lari ke luar negeri.

"Ajak masyarakat kita, kita bisa defisit ini wisata kita. Yang datang ke sini belum banyak. Yang keluar malah banyak sekali. Hati-hati, devisa kita bisa lari lagi," kata Jokowi.

Jokowi mengajak semua menginjak rem agar devisa tidak lari ke luar negeri, yakni dengan mengajak masyarakat berwisata di dalam negeri. "Caranya, kita injak rem. Hati-hati, sekali lagi. Tolong, masyarakat ajak, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota. Ajak masyarakat kita berwisata di dalam negeri saja," ungkap Jokowi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads