Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, menyelenggarakan Festival Candi Ngawen, Sabtu (27/8/2022). Salah satunya acaranya ialah kirab sego wiwit yang diharapkan dapat menarik wisatawan ke Magelang.
Kirab sego wiwit dimulai dari salah satu dusun dan finish di Candi Ngawen yang lokasinya di dekat Balai Desa Ngawen. Peserta kirab sego wiwit ini terdiri dari masing-masing RT.
Sego wiwit terdiri dari nasi gurih, ingkung (ayam kampung), jajan pasar, kluban, dan ubo rampe lainnya. Ada juga dilengkapi dengan kepiting sawah, ikan asin, bunga, dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi wiwitan biasanya dilaksanakan sebagai ungkapan syukur sebelum panen padi dimulai. Hingga kini, tradisi wiwitan masih lestari di Desa Ngawen, Muntilan.
Dari pantauan detikJateng, ada 34 sego wiwit yang dihias dalam kirab tersebut. Setelah dikirab, sego wiwit itu lalu didoakan kemudian dimakan bersama-sama di luar pagar candi.
![]() |
"Festival Candi Ngawen yang kelima ini tujuannya membangkitkan kembali wisata di Ngawen setelah pandemi," kata Kepala Desa Ngawen, Daru Hapsari kepada wartawan di Candi Ngawen, Sabtu (27/8/2022).
Sego wiwit yang dikirab itu sebagai simbol bahwa kegiatan wisata yang ada di Desa Ngawen sudah diwiwiti atau dimulai.
"Dengan sego wiwit kita miwiwiti, memulai lagi kegiatan (wisata) yang ada di Desa Ngawen. Ada 34 tumpeng sego wiwitan. Dibuat oleh seluruh warga dari dusun-dusun di Desa Ngawen," ujarnya.
"Di sini kalau mau panen pasti ada sedekah sego wiwit. Kita nguri-uri tradisi yang ada di desa. Masih (sampai sekarang), makanya kita angkat sego wiwit itu sebagai tradisi kami," tutur Daru.
Daru mengatakan, Festival Candi Ngawen selalu berpusat di pelataran Candi Ngawen yang menjadi ikon wisata desanya. "Karena tujuannya juga mengangkat Candi Ngawen sebagai ikon wisata," kata dia.
Menurut Camat Muntilan, Amin Sudrajat, sego wiwit merupakan salah satu budaya di Ngawen yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani.
"Sego wiwit ini budaya untuk memulai panen, dengan harapan agar panennya diberikan kelancaran dan hasilnya melimpah. Tradisi ini bisa dilestarikan bersama dan bisa menjadi potensi untuk menarik wisatawan dari luar Magelang," ujarnya.
Salah satu warga Dusun Ngawen RT 02 RW 04, Yanti, mengatakan sego wiwit merupakan salah satu lambang syukur.
"Kita bersyukur kepada Allah karena sudah diberi nikmat, rezeki dari pertanian di sawah. (tradisi) Dari saya kecil ini. Kalau di sawah ya seperti itu, tapi kalau dulu kan nggak ada hias-hiasan. Sederhana saja," tuturnya.
Sego wiwit tersebut, kata Yanti terdiri dari nasi, ingkung, sayur, bakmi, jajanan pasar, kepiting sawah, dan lain-lain. "Biasanya kita makan di sawah, kira-kira 10 hari sebelum panen," pungkasnya.
(dil/aku)