Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengungkap sejumlah kerusakan di tangga dan relief Candi Borobudur. Salah satu penyebabnya karena adanya pengunjung yang berdesakan di lorong.
"Kalau ruang, space-nya nggak dikontrol physical carrying capacity, otomatis ketika di lorong misal cukupnya hanya untuk dua orang terus dipaksa orang enam, otomatis yang empat lainnya mesti entah sengaja atau nggak nggesek batu relief (aus)," kata Ketua Pokja Pemeliharaan Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur (BKB) Bramantara di sela-sela workshop penyiapan bahan upanat di Balkondes Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (7/6/2022).
Bram sapaannya, mendorong adanya manajemen pengunjung di Candi Borobudur. Dia menyebut sebagai salah satu warisan dunia, perlu dilakukan pembatasan pengunjung untuk menjaga Candi Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ngomongnya sekarang kan visitor management. Di manapun esensinya, di manapun lokasinya apalagi yang sudah menjadi world heritage, ya pembatasan itu di mana-mana sudah diterapkan," ujarnya
Hal ini, kata Bram, dibutuhkan untuk mempertahankan Candi Borobudur tetap lestari.
"Rekomendasi di beberapa reaktif monitoring UNESCO tahun 2006 di beberapa dokumen lainnya juga merekomendasikan harus ada pengaturan pengunjung. Jadi sebenarnya isu atau rekomendasi tentang pengaturan pengunjung itu sudah lama. Cuma baru sekarang heboh karena ditambahi berita (kenaikan harga tiket naik candi)," tuturnya.
Sebelumnya, Bram menyoroti kerusakan bagian tangga dan relief Candi Borobudur yang aus. Bagian tengah anak tangga yang paling sering tergerus karena banyaknya pengunjung.
"Otomatis bagian itu yang tergerus lebih besar. Ada yang 3-5 sentimeter ada. Tangga naik atau turun sama," terang Bram.
Dia lalu memerinci kajiannya tentang tergerusnya batuan di Candi Borobudur.
"Kalau rata-rata per tahun itu tergantung jumlah pengunjung yang naik. Kita hitungannya per 1 kali gesekan 5,5 x 10 pangkat min 10. Menghasilkan kikisan sebesar itu (0,04 cm). Per satu kali gesekan, tinggal dikalikan saja jumlah pengunjung," terang dia.
+++
Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY? Jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus!
Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.
Yuk, ajak juga teman-temanmu!
(ams/sip)