Sebagian pengunjung Candi Borobudur mengaku keberatan dengan rencana pemerintah menaikkan harga tiket masuk ke candi itu menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara.
"Saya mungkin akan berpikir dua atau tiga kali buat masuk," kata Irfan (40) saat ditemui detikJateng di depan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (5/6/2022).
Irfan adalah wisatawan asal Jakarta. Dia sengaja ke Magelang untuk berwisata di Candi Borobudur. Hari ini merupakan kunjungannya yang keempat. Harga tiketnya saat ini masih Rp 50 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan bukan yang pertama, yang keempat lah, kayaknya kurang seru saja kalau cuma ke pelataran candi," ujar Irfan. Menurut dia, wacana kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur itu mesti dikaji ulang.
![]() |
Irfan mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan candi dan meningkatkan pelayanan. Asalkan, harga tiketnya jangan terlampau memberatkan wisatawan lokal.
Dia khawatir kebijakan itu justru membuat candi itu sepi pengunjung sehingga pendapatan wisata jadi merosot.
"Jangan sampai cuma ingin banyak pengunjung jadi nggak kerawat, atau karena ingin Borobudur lebih baik jadi nggak ada pengunjung," kata Irfan.
Pengunjung lain, Anwar (23), juga mengeluhkan rencana kenaikan tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu. "Nggak bakal (ke Borobudur lagi). Saya keberatan," kata wisatawan asal Ngawi, Jawa Timur, itu.
Bagi Anwar, harga tiket Rp 50 ribu saat ini sudah cukup mahal. Kepada detikJateng, Anwar mengaku sempat mendengar keluhan sebagian pedagang yang khawatir Candi Borobudur bakal sepi pengunjung jika harga tiketnya terlampau mahal.
"Tadi dengar juga dari pedagang, katanya bakalan sepi," ujar Anwar.
Untuk diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara.
Hal itu disampaikan Luhut lewat akun Instagram pribadinya yang dilihat detikJateng pada Sabtu (4/6) kemarin.
"Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar Rp 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya Rp 5.000 rupiah saja," tulis Luhut.
"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," imbuh Luhut.
(dil/ahr)