.webp)
Bagi anda yang sering melewati jalur Pemalang-Purbalingga/Purwokerto, pasti sudah tidak asing dengan rest area Candi Batur. Di rest area ini dikenal daya tarik spesialnya, yakni ratusan monyet ekor panjang.
Rest area Candi Batur ini berada di Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Tak seperti namanya, di lokasi ini tidak ada candi yang akan menyambut kedatangan para pengunjung, melainkan ratusan ekor monyet liar.
Namun jangan takut, meski monyet dikenal usil, tidak demikian halnya dengan monyet di rest area Candi Batur ini. Monyet-monyet ini sudah biasa berinteraksi dengan manusia sehingga pengunjung bisa berinteraksi dengan monyet-monyet ini dengan aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya warga setempat, menyediakan kacang ataupun pisang, yang nantinya akan dibeli pengunjung untuk diberikan kepada monyet-monyet ini. Salah satu pengunjung di rest area ini, Zaki Alfaruk (10) mengaku senang saat melakukan perjalanan ke Pemalang dari Purwokerto. Ia dan orangtuanya sering mampir ke lokasi ini.
"Saya paling senang di sini. Bisa memberi makan kacang monyet-monyet. Lucu-lucu. Tidak nakal," kata Zaki.
Sementara itu, warga Kramat, Tegal, Zaenuri (58) mengaku baru pertama melihat sekawanan monyet. Ia sendiri bersama keluarganya pulang berwisata dari Purbalingga. Namun, karena lelah, ia beristirahat di rest area Candi Batur.
"Baru dari Purbalingga. Saya dari Tegal bersama keluarga, ceritanya ke wisata Purbalingga, terus pulangnya mampir sini. Cucu-cucu pada senang saat memberi makan monyet," ucapnya.
Perjalanan yang lelah, sedikit terobati dengan keberadaan monyet-monyet di Candi Batur ini. Tidak sedikit anak-anak yang merasa takut pada awalnya, namun justru keasyikan setelah beberapa kali memberi makan monyet.
"Pertama sih takut. Saya lempar kacang. Tapi setelah lama kelamaan, tidak takut, malah saya taruh kacang di tangan monyetnya ambil sendiri," ujar pengunjung lain, Putri (12).
 Rest area Candi Batur Pemalang yang banyak terdapat monyet ekor panjang, Kamis (5/5/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Selain memiliki lahan parkir luas, pengunjung juga tidak ditarik biaya untuk bisa berinteraksi dengan satwa monyet ini. Ketua Pengelola Rest Area Candi Batur, Agus Subekti menjelaskan, rest area tersebut memang sejak dulu memang favorit pemudik yang melintasi jalan provinsi Pemalang-Purbalingga.
"Lokasi ini memang banyak dikunjungi, entah karena beristirahat ataupun memang sebagai tujuan wisata. Tidak ada ticketing, warga hanya menyediakan jualan makan dan minum disini. Tadi ada parkir untuk sumbangan pembangunan musala," jelasnya.
Ia menceritakan Candi Batur, sedianya bukankah wisata candi, karena memang tidak ada candinya. "Hanya saja warga kami kalau menyebut tempat yang dulu (angker) dan ada makam, disebut candi. Jadi memang tidak ada candinya," katanya.
"Alhamdulillah, di tahun ini sudah komplit fasilitasnya dari toilet, musala dan lahan warung yang dimanfaatkan oleh UMKM, menjadi laris," jelasnya.
Dalam kurun waktu arus balik hingga H+3 Lebaran ini, Agus mencatat terdapat sekitar tiga ribu kendaraan yang mampir beristirahat ke lokasi tersebut. "Ada sekitar tiga ribuan kendaraan yang mampir ke sini ya. Alhamdulillah, warga terbantu," pungkasnya.
(aku/aku)
