Belasan desa wisata di Gunungkidul menyediakan kuliner untuk pilihan berbuka puasa selama Ramadan ini. Hal tersebut sebagai upaya mengembalikan kunjungan di objek wisata akibat hantaman pandemi COVID-19.
Merujuk data dari Dinas Pariwisata Gunungkidul, berikut desa wisata yang membuka kuliner Ramadan:
1. Pasar Ngabuburit Ngingrong, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari. Buka pukul 15.00-18.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Destinasi Digital Pasar Jonge, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu. Buka pukul 15.00-20.00 WIB.
3. Pasar Ekologis Argo Wijil, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari. Buka pukul 15.00-20.00 WIB.
4. Taman Kuliner Patung Sapi, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari mulai tanggal 7-30 April 2022. Buka pukul 15.00-20.00 WIB.
5. Destinasi Wisata edukasi Bumi Watu Obong, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari. Buka pukul 15.30-18.30 WIB, untuk opening hari Sabtu (9/4/2022).
6. Destinasi Wisata Banglipuran Melikan, Pasar Ramadan. Buka pukul 15.00-20.00 WIB.
7. Destinasi Pasar Godhong Jati Taman Edukasi Madu Bronto Kepek Kalurahan Banyusoca, Kapanewon Playen. Buka setiap hari mulai pukul 15.00-18.00 WIB.
8. Destinasi Wisata Pasar Tiban Sumur Bawang Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin. Buka pukul 15.30-18.30 WIB, untuk opening hari Selasa (12/4/2022).
9. Kuliner Taman Desa Pilangrejo dan arena bermain anak. Buka pukul 15.00-21.00 WIB.
10. Pasar Ngabuburit Ngrancah (Depan Pasar Ngrancah) Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo. Buka setiap hari mulai pukul 15.00-20.30 WIB.
11. Waroeng Kopi Gunung Ireng, Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk. Buka pukul 17.00-21.30 WIB.
12. Pasar Desa Ngestirejo, buka jam 16.30-19.00 WIB.
Terkait hal tersebut, Kepala Dispar Gunungkidul M Arif Aldian mengatakan pihaknya menyambut baik desa wisata yang menyediakan sentra kuliner selama bulan Ramadan. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berbuka puasa di objek wisata, khususnya desa wisata.
"Jadi selain menanti datangnya waktu berbuka puasa, wisatawan juga dapat menikmati destinasi wisata yang ada," kata Arif saat dihubungi wartawan, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya, saat ini ada 72 desa wisata di Gunungkidul. Di mana seluruh desa wisata tersebut telah mengantongi SK dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan mengantongi sertifikat CHSE.
"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.
Banyaknya desa wisata yang menyediakan kuliner Ramadan ini diharapkan juga bisa menggerakkan perekonomian. Mengingat pascahantaman pandemi yang telah berlangsung sekitar 2 tahun ini, perekonomian khususnya di sektor wisata belum sepenuhnya pulih.
"Karena itu diharapkan dengan ini (desa wisata sediakan kuliner Ramadan) bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di kawasan desa wisata," imbuhnya.
(ahr/rih)