Kabupaten Gunungkidul, DIY, tak hanya memiliki tempat wisata pantai. Beberapa tempat wisata religi juga ditemukan di daerah itu.
Salah satunya adalah pertapaan Kembang Lampir yang berada di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Gunungkidul. Pertapaan ini jadi tempat favorit calon hingga pejabat untuk tirakatan.
Salah satu juru kunci Kembang Lampir, Purwanto (55) mengatakan, bahwa Kembang Lampir merupakan petilasan yang cukup penting bagi sejarah Yogyakarta. Dulunya tempat ini digunakan sebagai tempat pertapaan Ki Ageng Pemanahan hingga akhirnya mendapat Wahyu Mataram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam semedinya, Ki Ageng Pemanahan mendapat petunjuk untuk membuka Alas Mentaok dan menjadikannya permukiman baru yang akhirnya menjadi pusat pemerintahan Mataram Islam. Kerajaan itu merupakan cikal bakal Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Karena itu banyak yang ke sini untuk memohon terkait kepentingan derajat dan pangkat," kata Purwanto kepada detikJateng di kompleks pertapaan Kembang Lampir, Kamis (17/3/2022).
Ramai Dikunjungi Pejabat
Pria yang sudah seperempat abad menjadi juru kunci Kembang Lampir ini melanjutkan, banyak yang orang dari berbagai kalangan yang datang ke tempat tersebut. Bahkan, menjelang Pemilu pasti banyak orang yang datang.
"Biasanya Jumat Kliwon, Senin dan Kamis. Biasanya yang dari Yogyakarta, Gunungkidul, luar Jawa hingga luar negeri. Tujuannya biasanya ada yang maju calon bupati, kepala desa atau lurah, pengusaha juga ada," ujarnya.
Bahkan, warga Pedukuhan Sawah, Girisekar, Panggang ini mengaku ada beberapa pejabat yang pernah datang ke Kembang Lampir.
"Pejabat-pejabat ada tapi saya lupa dari mana mereka. Yang jelas jelang pilihan presiden juga ada, pilihan legislatif juga ada," ucapnya.
Syarat dan Pantangan
Menyoal syarat untuk tirakatan di Kembang Lampir, pria murah senyum ini mengaku ada beberapa ubarampe yang harus dibawa. Selain itu, pengunjung dilarang mengenakan pakaian berwarna khusus saat melakukan tirakatan.
![]() |
"Biasanya bawa bunga setaman, dupa dan minyak wangi srimpi. Itu syaratnya kalau mau sowan sini," katanya.
Selain itu, ada pula pantangan yang harus dihindari saat bertirakat di pertapaan Kembang Lampir. Pantangannya tidak banyak, hanya terkait warna pakaian.
"Untuk pakaian warna hijau lumut dan ungu terong dilarang dipakai," kata Purwanto.
Larangan tersebut tertulis secara jelas di sebuah papan yang berada di pintu masuk pertapaan tersebut.
(ahr/rih)