Kota Semarang kembali menambah destinasi wisatanya. Kali ini ada Museum Kota Lama yang berada di Bundaran Bubakan kawasan Kota Lama. Uniknya balutan teknologi visual menjadi sajian utama di museum ini.
Museum ini mengulas beberapa hal soal Semarang, disajikan melalui teknologi imersif. Salah satu teknologi imersif yang diterapkan yaitu di dalam museum ada satu ruangan khusus yang dindingnya sekaligus menjadi layar tempat memutar video.
Video yang ditampilkan di dinding itu membuat pengunjung seolah ada di tempat lain. Video di ruangan tersebut memperlihatkan sejarah masa lampau Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ganjar Minta Maaf soal Insiden Wadas |
Teknologi serupa juga bisa dirasakan di ruangan lain, di mana terdapat replika trem Semarang yang bisa dinaiki. Pengunjung yang ada di dalam ruang itu akan merasakan sensasi seolah berada di dalam trem yang sedang berjalan.
Selain itu ada juga benda-benda bersejarah yang dimasukkan dalam kotak interaktif dimana ketika tulisan di kaca disentuh, maka akan muncul keterangan tambahan soal benda tersebut di kaca itu.
![]() |
Benda-benda bersejarah yang ditemukan di kawasan Kota Lama dan juga literasi soal Kota Semarang juga dipajang di sana. Hal yang unik lainnya yaitu ruangan dengan lantai transparan dan di bawahnya terdapat situs bersejarah yang ditemukan saat membuat Taman Bubakan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan sementara ini museum tersebut bisa dikunjungi gratis. Rencananya Museum Kota Lama ini sudah bisa untuk umum mulai hari Kamis (10/2) besok. Namun ia mewanti-wanti untuk tetap jaga protokol kesehatan.
"Secara umum bersyukur museum Kota Lama yang dibantu kementerian PUPR bisa tuntas dan di isi di dalamnya. Bisa atur agar masyarakat bisa datang dan nonton dan tidak berkerumun," kata pria yang akrab disapa Hendi itu, Rabu (9/2/2022).
"Soal tiket nanti akan disusun. Sebulan dua bulan ini gratis," imbuhnya.
Di Museum Kota Lama yang menghabiskan anggaran Rp 3,9 miliar itu pengunjung tidak hanya melihat sejarah, namun juga bisa bersantai di taman yang dibangun di dekatnya. Pengunjung juga bisa langsung jalan-jalan ke Kota Lama.
"Museum ini menggambarkan bagaimana Kota Semarang terbentuk. Kepada masyarakat yang mau datang silakan datang," ajak Hendi.
(ahr/ahr)